D
eklarasi Universal Hak Asasi Manusia menegaskan bahwa setiap orang berhak memperoleh pendidikan yang layak dan berkualitas tanpa memandang usia, jenis kelamin, ras, golongan ataupun agama tertentu. Pendidikan merupakan salah satu pemenuhan hak asasi manusia untuk mengembangkan kepribadian dan karakter yang menghargai kebebasan berpikir, menumbuhkan dan menggalakkan sikap saling pengertian, toleransi, persahabatan dan perdamaian.
Untuk memenuhi hak terhadap pendidikan bagi kelompok orang dewasa tertentu, pendidikan masyarakat diharapkan mampu berperan untuk mendorong tumbuhnya masyarakat belajar sepanjang hayat melalui program yprogram pendidikan di selenggarakan diluar pendidikan formal keaksaraan, pendidikan kecakapan hidup dan kewirausahaan, peningkatan budaya baca masyarakat, Pengarusutamaan Gender dan pendidikan perempuan, pendidikan keorangtuaan dan penataan pendidikan nonformal. Melalui berbagai inisiatif beragam program ini diharapkan terdapat investasi pendidikan nasional bagi pemenuhan hak warga negara terhadap akses pendidikan bermutu yang benar-benar dapat dirasakan dan dilihat hasilnya oleh seluruh masyarakat. Baik di jalur formal juga jalur Nonformal atau pendidikan luar sekolah.
Sudjana, (2000) mengemukakan pengertian pendidikan luar sekolah sebagai berikut: “Pendidikan luar sekolah adalah setiap kegiatan belajar membelajarkan, diselenggarakan luar jalur pendidikan sekolah dengan tujuan untuk membantu peserta didik untuk mengaktualisasikan potensi diri berupa pengetahuan, sikap, keterampilan, dan aspirasi yang bermanfaat bagi dirinya, keluarga, masyarakat, lembaga, bangsa, dan negara .Sedangkan menurut Sutaryat Trisnamansyah (1997) adalah konsep pendidikan sepanjang hayat yang mengandung karakteristik, bahwa pendidikan tidak berakhir pada saat pendidikan sekolah selesai ditempuh oleh seorang individu, melainkan suatu proses sepanjang hayat, mencakup keseluruhan kurun waktu hidup seorang individu sejak lahir sampai mati.
Tujuan Pendidikan Luar Sekolah sejalan dengan tujuan pendidikan Nasional pekerja keras, tangguh bertanggung jawab, mandiri, cerdas, dan terampil serta sehat jasmani dan rohani. Untuk mencapai ke arah tujuan tersebut, tidak bisa tercapai bila hanya mengandalkan pendidikan formal saja, maka Pendidikan Luar Sekolah dan pendidikan keluarga saling melengkapi dalam upaya pencapaian tujuan Pendidikan Nasional tersebut. Dengan kata lain Pendidikan Luar Sekolah membantu tercapainya tujuan Pendidikan Nasional.
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 26 ayat 1 dan 2 menjelaskan bahwa:
Pendidikan nonformal diselenggarakan bagi warga masyarakat yang memerlukan layanan pendidikan yang berfungsi sebagai pengganti, penambah, dan/ atau pelengkap pendidikan formal dalam rangka mendukung pendidikan sepanjang hayat.
Pendidikan nonformal berfungsi mengembangkan potensi peserta didik dengan penekanan pada penguasaan pengetahuan dan keterampilan fungsional serta pengembangan sikap dan kepribadian profesional.
Tujuan Pendidikan Nasional tersebut dituangkan dalam Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN) bidang pendidikan. Untuk mencapai tujuan Pendidikan Nasional di atas pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah (PP) No 73 Tahun 1991 Bab II Pasal 2 tentang penyelenggaraan Pendidikan Luar Sekolah yang didalamnya membagi Sistem Pendidikan Nasional menjadi dua pendidikan yaitu pendidikan sekolah dan Pendidikan Luar Sekolah.
Selanjutnya dalam peraturan tersebut dijabarkan tujuan pendididkan luar sekolah, yaitu:
Melayani warga belajar agar dapat tumbuh dan berkembang sedini mungkin dan sepanjang hayat guna meningkatkan martabat dan mutu kehidupannya. Membina warga belajar agar memiliki pengetahuan, keterampilan, dan sikap mental yang diperlukan untuk mengembangkan diri, bekerja mencari nafkah atau melanjutkan ke jenjang pendidikan yang tinggi. Memenuhi kebutuhan belajar yang tidak dapat dipenuhi dalam jalur pendidikan sekolah.
Selanjutnya Santoso S. Hamijoyo (1973) menyatakan bahwa : “Tujuan Pendidikan Luar Sekolah yaitu untuk membantu memecahkan masalah keterlantaran pendidikan, baik bagi mereka yang belum pernah sekolah maupun yang gagal (drop out) serta memberikan bekal sikap, pengetahuan dan keterampilan praktis yang relevan dengan kebutuhan hidup”.
Menurut Sudjana (2001) mengemukakan bahwa “Tujuan Pendidikan Luar Sekolah itu bersifat jangka pendek dan khusus maksudnya disusun untuk memenuhi kebutuhan belajar jangka pendek yang di identifikasi dari anak didik dan masyarakat”.
Berdasarkan pendapat di atas jelas bahwa tujuan Pendidikan Luar Sekolah adalah memberikan layanan pendidikan kepada masyarakat untuk mengembangkan potensi peserta didik serta kuantitas lulusan yang disertai kualitas perubahan tingkah laku yang didapat dari hasil belajar.
Menurut Saleh Marzuki (2010) Pendidikan nonformal adalah suatu kebutuhan karena di negara manapun di dunia ini pasti ada sekelompok orang yang memerlukan layanan pendidikan sebelum mereka masuk sekolah, sesudah mereka meneyelesaikan sekolah, ketika mereka tidak mendapat kesempatan sekolah bahkan ketika mereka sedang bersekolah.
Santoso S.Hamijoyo menyatakan bahwa tujuan pendidikan luar sekolah adalah supaya individu dalam hubungannya dengan lingkungan sosial dan alamnya dapat secara bebas dan betanggung jawab menjadi pendorong ke arah kemajuan, gemar berpartisipasi memperbaiki kehidupan mereka (Santoso, 1983). Tujuan yang ingin dicapai ialah memperbaiki kehidupan atau taraf hidup. Artinya Segala sesuatu yang dikerjakan orang-orang tersebut hendaknya bermanfaat untuk kehidupan mereka dan bisa memperbaiki taraf hidup mereka. Mereka bebas berbuat apa saja, mau belajar apa saja untuk perubahan, asalkan yang dipelajari dan dilakukan tidak melanggar norma-norma, nilai-nilai kemanusiaan yang ada pada masyarakat. Pernyataan agar individu gemar berpartisipasi atau ambil bagian dalam berbagai aktivitas kemasyrakatan menunjukkan bahwa yang ingin dibangun dalam kehidupan ini adalah kecakapan manusianya, yang bertanggung jawab atas kesejahteraan dirinya dan masyarakatnya.
Jansen (1981) mengemukakan bahwa tujuan pendidikan luar sekolah, yang dalam istilah beliau disebut pendidikan sosial adalah membimbing dan merangsang perkembangan sosial ekonomi suatu masyarakat ke arah peningkatan taraf hidup (Jansen, 1983). Jika kita pahami makna dari pengertian tersebut, ada makna yang sama dengan yang dikatakan Santoso, yaitu pendidikan dan keterampilan apapun yang diajarkan hendaknya dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat. Kita tidak perlu mengajarkan sesuatu kepada masyarakat jika tidak mempunyai kelanjutan atau masyarakat tidak dapat menggunakan sesuatu yang kita ajarkan untuk meningkatkan taraf hidup mereka.
C. Fungsi Pendidikan Luar Sekolah
Pendidikan luar sekolah memiliki fungsi dalam kaitan dengan kegiatan pendidikan sekolah, kaitan dengan dunia kerja dan kehidupan. Dalam kaitan dengan pendidikan sekolah, fungsi PLS (pendidikan luar sekolah) adalah sebagai substitusi, komplemen, dan suplemen. Kaitannya dengan dunia kerja, PLS mempunyai fungsi sebagai kegiatan yang menjembatani seseorang masuk ke dunia kerja. Sedangkan dalam kaitan dengan kehidupan, PLS berfungsi sebagai wahana untuk bertahan hidup dan mengembangkan kehidupan seseorang.
1. Fungsi PLS sebagai substitusi pendidikan sekolah
Substitusi atau pengganti mengandung arti bahwa PLS sepenuhnya menggantikan pendidikan sekolah bagi peserta didik yang karena berbagai alasan tidak bisa menempuh pendidikan sekolah. Materi pelajaran yang diberikan adalah sama dengan yang diberikan di pendidikan persekolahan. Contoh: pendidikan kesetaraan yaitu Paket A setara SD untuk anak usia 7-17 tahun, Paket B setara SLTP bagi anak usia 13-15 tahun, dan Paket C setara SLTA bagi remaja usia SLTA. Setelah peserta didik menamatkan studinya dan lulus ujian akhir, mereka memperoleh ijazah yang setara SD, SLTP dan SLTA.
Untuk memenuhi hak terhadap pendidikan bagi kelompok orang dewasa tertentu, pendidikan masyarakat diharapkan mampu berperan untuk mendorong tumbuhnya masyarakat belajar sepanjang hayat melalui program yprogram pendidikan di selenggarakan diluar pendidikan formal keaksaraan, pendidikan kecakapan hidup dan kewirausahaan, peningkatan budaya baca masyarakat, Pengarusutamaan Gender dan pendidikan perempuan, pendidikan keorangtuaan dan penataan pendidikan nonformal. Melalui berbagai inisiatif beragam program ini diharapkan terdapat investasi pendidikan nasional bagi pemenuhan hak warga negara terhadap akses pendidikan bermutu yang benar-benar dapat dirasakan dan dilihat hasilnya oleh seluruh masyarakat. Baik di jalur formal juga jalur Nonformal atau pendidikan luar sekolah.
Sudjana, (2000) mengemukakan pengertian pendidikan luar sekolah sebagai berikut: “Pendidikan luar sekolah adalah setiap kegiatan belajar membelajarkan, diselenggarakan luar jalur pendidikan sekolah dengan tujuan untuk membantu peserta didik untuk mengaktualisasikan potensi diri berupa pengetahuan, sikap, keterampilan, dan aspirasi yang bermanfaat bagi dirinya, keluarga, masyarakat, lembaga, bangsa, dan negara .Sedangkan menurut Sutaryat Trisnamansyah (1997) adalah konsep pendidikan sepanjang hayat yang mengandung karakteristik, bahwa pendidikan tidak berakhir pada saat pendidikan sekolah selesai ditempuh oleh seorang individu, melainkan suatu proses sepanjang hayat, mencakup keseluruhan kurun waktu hidup seorang individu sejak lahir sampai mati.
Tujuan Pendidikan Luar Sekolah sejalan dengan tujuan pendidikan Nasional pekerja keras, tangguh bertanggung jawab, mandiri, cerdas, dan terampil serta sehat jasmani dan rohani. Untuk mencapai ke arah tujuan tersebut, tidak bisa tercapai bila hanya mengandalkan pendidikan formal saja, maka Pendidikan Luar Sekolah dan pendidikan keluarga saling melengkapi dalam upaya pencapaian tujuan Pendidikan Nasional tersebut. Dengan kata lain Pendidikan Luar Sekolah membantu tercapainya tujuan Pendidikan Nasional.
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 26 ayat 1 dan 2 menjelaskan bahwa:
Pendidikan nonformal diselenggarakan bagi warga masyarakat yang memerlukan layanan pendidikan yang berfungsi sebagai pengganti, penambah, dan/ atau pelengkap pendidikan formal dalam rangka mendukung pendidikan sepanjang hayat.
Pendidikan nonformal berfungsi mengembangkan potensi peserta didik dengan penekanan pada penguasaan pengetahuan dan keterampilan fungsional serta pengembangan sikap dan kepribadian profesional.
Tujuan Pendidikan Nasional tersebut dituangkan dalam Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN) bidang pendidikan. Untuk mencapai tujuan Pendidikan Nasional di atas pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah (PP) No 73 Tahun 1991 Bab II Pasal 2 tentang penyelenggaraan Pendidikan Luar Sekolah yang didalamnya membagi Sistem Pendidikan Nasional menjadi dua pendidikan yaitu pendidikan sekolah dan Pendidikan Luar Sekolah.
Selanjutnya dalam peraturan tersebut dijabarkan tujuan pendididkan luar sekolah, yaitu:
Melayani warga belajar agar dapat tumbuh dan berkembang sedini mungkin dan sepanjang hayat guna meningkatkan martabat dan mutu kehidupannya. Membina warga belajar agar memiliki pengetahuan, keterampilan, dan sikap mental yang diperlukan untuk mengembangkan diri, bekerja mencari nafkah atau melanjutkan ke jenjang pendidikan yang tinggi. Memenuhi kebutuhan belajar yang tidak dapat dipenuhi dalam jalur pendidikan sekolah.
Selanjutnya Santoso S. Hamijoyo (1973) menyatakan bahwa : “Tujuan Pendidikan Luar Sekolah yaitu untuk membantu memecahkan masalah keterlantaran pendidikan, baik bagi mereka yang belum pernah sekolah maupun yang gagal (drop out) serta memberikan bekal sikap, pengetahuan dan keterampilan praktis yang relevan dengan kebutuhan hidup”.
Menurut Sudjana (2001) mengemukakan bahwa “Tujuan Pendidikan Luar Sekolah itu bersifat jangka pendek dan khusus maksudnya disusun untuk memenuhi kebutuhan belajar jangka pendek yang di identifikasi dari anak didik dan masyarakat”.
Berdasarkan pendapat di atas jelas bahwa tujuan Pendidikan Luar Sekolah adalah memberikan layanan pendidikan kepada masyarakat untuk mengembangkan potensi peserta didik serta kuantitas lulusan yang disertai kualitas perubahan tingkah laku yang didapat dari hasil belajar.
Menurut Saleh Marzuki (2010) Pendidikan nonformal adalah suatu kebutuhan karena di negara manapun di dunia ini pasti ada sekelompok orang yang memerlukan layanan pendidikan sebelum mereka masuk sekolah, sesudah mereka meneyelesaikan sekolah, ketika mereka tidak mendapat kesempatan sekolah bahkan ketika mereka sedang bersekolah.
Santoso S.Hamijoyo menyatakan bahwa tujuan pendidikan luar sekolah adalah supaya individu dalam hubungannya dengan lingkungan sosial dan alamnya dapat secara bebas dan betanggung jawab menjadi pendorong ke arah kemajuan, gemar berpartisipasi memperbaiki kehidupan mereka (Santoso, 1983). Tujuan yang ingin dicapai ialah memperbaiki kehidupan atau taraf hidup. Artinya Segala sesuatu yang dikerjakan orang-orang tersebut hendaknya bermanfaat untuk kehidupan mereka dan bisa memperbaiki taraf hidup mereka. Mereka bebas berbuat apa saja, mau belajar apa saja untuk perubahan, asalkan yang dipelajari dan dilakukan tidak melanggar norma-norma, nilai-nilai kemanusiaan yang ada pada masyarakat. Pernyataan agar individu gemar berpartisipasi atau ambil bagian dalam berbagai aktivitas kemasyrakatan menunjukkan bahwa yang ingin dibangun dalam kehidupan ini adalah kecakapan manusianya, yang bertanggung jawab atas kesejahteraan dirinya dan masyarakatnya.
Jansen (1981) mengemukakan bahwa tujuan pendidikan luar sekolah, yang dalam istilah beliau disebut pendidikan sosial adalah membimbing dan merangsang perkembangan sosial ekonomi suatu masyarakat ke arah peningkatan taraf hidup (Jansen, 1983). Jika kita pahami makna dari pengertian tersebut, ada makna yang sama dengan yang dikatakan Santoso, yaitu pendidikan dan keterampilan apapun yang diajarkan hendaknya dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat. Kita tidak perlu mengajarkan sesuatu kepada masyarakat jika tidak mempunyai kelanjutan atau masyarakat tidak dapat menggunakan sesuatu yang kita ajarkan untuk meningkatkan taraf hidup mereka.
C. Fungsi Pendidikan Luar Sekolah
Pendidikan luar sekolah memiliki fungsi dalam kaitan dengan kegiatan pendidikan sekolah, kaitan dengan dunia kerja dan kehidupan. Dalam kaitan dengan pendidikan sekolah, fungsi PLS (pendidikan luar sekolah) adalah sebagai substitusi, komplemen, dan suplemen. Kaitannya dengan dunia kerja, PLS mempunyai fungsi sebagai kegiatan yang menjembatani seseorang masuk ke dunia kerja. Sedangkan dalam kaitan dengan kehidupan, PLS berfungsi sebagai wahana untuk bertahan hidup dan mengembangkan kehidupan seseorang.
1. Fungsi PLS sebagai substitusi pendidikan sekolah
Substitusi atau pengganti mengandung arti bahwa PLS sepenuhnya menggantikan pendidikan sekolah bagi peserta didik yang karena berbagai alasan tidak bisa menempuh pendidikan sekolah. Materi pelajaran yang diberikan adalah sama dengan yang diberikan di pendidikan persekolahan. Contoh: pendidikan kesetaraan yaitu Paket A setara SD untuk anak usia 7-17 tahun, Paket B setara SLTP bagi anak usia 13-15 tahun, dan Paket C setara SLTA bagi remaja usia SLTA. Setelah peserta didik menamatkan studinya dan lulus ujian akhir, mereka memperoleh ijazah yang setara SD, SLTP dan SLTA.
2. Fungsi PLS sebagai komplemen pendidikan sekolah
Pendidikan luar sekolah sebagai komplemen adalah pendidikan yang materinya melengkapi apa yang diperoleh di bangku sekolah. Ada beberapa alasan sehingga materi pendidikan persekolahan harus dilengkapi pada PLS. Pertama, karena tidak semua hal yang dibutuhkan peserta didik dalam menempuh perkembangan fisik dan psikisnya dapat dituangkan dalam kurikulum sekolah. Dengan demikian, jalur PLS merupakan wahana paling tepat untuk mengisi kebutuhan mereka. Kedua, memang ada kegiatan-kegiatan atau pengalaman belajar tertentu yang tidak biasa diajarkan di sekolah. Misalnya olah raga prestasi, belajar bahasa asing di SD, dan sebagainya. Untuk pemenuhan kebutuhan belajar macam itu PLS merupakan saluran yang tepat. Bentuk-bentuk PLS yang berfungsi sebagai komplemen pendidikan sekolah dapat berupa kegiatan yang dilakukan d sekolah, seperti kegiatan ekstra kurikuler (pramuka, latihan drama, seni suara, PMR) atau kegiatan yang dilakukan di luar sekolah. Kegiatan terakhir ini dilakukan oleh lembaga-lembaga PLS yang diselenggarakan masyarakat dalam bentuk kursus, kelompok belajar dan sebagainya.
3. Fungsi PLS sebagai suplemen pendidikan sekolah
Pendidikan luar sekolah sebagai suplemen berarti kegiatan pendidikan yang materinya memberikan tambahan terhadap materi yang dipelajari di sekolah. Sasaran populasi PLS sebagai suplemen adalah anak-anak, remaja, pemuda atau orang dewasa, yang telah menyelesaikan jenjang pendidikan sekolah tertentu (SD sampai PT). Mengapa mereka membutuhkan pengetahuan, keterampilan dan sikap-sikap tertentu sebagai tambahan pendidikan yang tidak diperoleh di sekolah? Pertama, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi berlangsung sangat cepat,sehingga kurikulum sekolah sering ketinggalan. Oleh karena itu, lulusan pendidikan sekolah perlu menyesuaikan pengetahuan dan keterampilannya dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terus berkembang. Hal itu dapat ditempuh dengan melakukannya melalui PLS. Kedua, pada umumnya lulusan pendidikan sekolah belum sepenuhnya siap terjun ke dunia kerja. Oleh karena itu, lulusan tersebut perlu dibekali dengan pengetahuan dan keterampilan yang diminta oleh dunia kerja melalui PLS. Ketiga, proses belajar itu sendiri berlangsung seumur hidup. Walaupun telah menamatkan pendidikan sekolah sampai jenjang tertinggi, seseorang masih perlu belajar untuk tetap menyelaraskan hidupnya dengan perkembangan dan tuntutan lingkungannya.
4. Fungsi PLS sebagai jembatan memasuki dunia kerja
Pendidikan luar sekolah berfungsi sebagai suplemen bagi lulusan pendidikan sekolah untuk memasuki dunia kerja. Lepas kaitannya dengan pendidikan sekolah, PLS berfungsi sebagai jembatan bagi seseorang memasuki dunia kerja. Apakah orang tersebut memiliki iazah pendidikan sekolah atau tidak. Seseorang yang telah menyelesaikan pendidikan keaksaraannya di jalur PLS dan ia belum memiliki pekerjaan, dia memerlukan jenis pendidikan luar sekolah yang bisa membawa ke dunia pekerjaan.
5. Fungsi PLS sebagai wahana untuk bertahan hidup dan mengembangkan kehidupan
Bertahan hidup (survival) harus melalui pembelajaran. Tidaklah mungkin seseorang bisa mempertahankan hidupnya tanpa belajar mempertahankan hidup. Demikian pula untuk mengembangkan mutu kehidupannya,seseorang harus melakukan proses pembelajaran. Belajar sepanjang hayat merupakan wujud pertahanan hidup dan pengembangan kehidupan. Pendidikan luar sekolah merupakan bagian dari sistem pendidikan dan belajar sepanjang hayat yang amat strategis untuk pengembangan kehidupan seseorang. Dapat dikatakan bahwa pendidikan adalah kehidupan itu sendiri.
DAFTAR PUSTAKA
Santoso, R.A. (1956). Pendidikan Masyarakat I, II, III. Bandung : Ganaco,NV
Sudjana, Djudju, (2004); Pendidikan Non Formal, Fallah Production, Bandung
Sudjana, D. (2000). Pendidikan Luar Sekolah; Wawasan, Sejarah Perkembangan, Falsafat, Teori Pendukung, Azas. Bandung : Falah Production
Sujana, S HD. 2005. Strategi kegiatan Belajar Mengajar dalam Pendidikan Luar Sekolah, Penerbit Falah Production, Bandung.
Suprayogi. 2005. Pengembangan Model Program pendidikan Luar Sekolah dalam Memperdayakan kelompok Masyarakat Lanjut Usia Mencapai Kemandirian, Sekolah Pasca Sarjana, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung
Trisnamansyah, S. 1986 Pengantar Pendidikan Luar Sekolah, Kurnia Universitas Terbuka, Jakarta
Trisnamansyah, S, (2004), Filsafat, Teori dan Konsep Pendidikan Luar Sekolah, Handout Perkuliahan, Program PLS PPS UPI, Bandung.
Sumber http://sahabat-pendidikanku.blogspot.sg/2014/11/pengartian-pendidikan-luar-sekolah.html
Pendidikan luar sekolah sebagai komplemen adalah pendidikan yang materinya melengkapi apa yang diperoleh di bangku sekolah. Ada beberapa alasan sehingga materi pendidikan persekolahan harus dilengkapi pada PLS. Pertama, karena tidak semua hal yang dibutuhkan peserta didik dalam menempuh perkembangan fisik dan psikisnya dapat dituangkan dalam kurikulum sekolah. Dengan demikian, jalur PLS merupakan wahana paling tepat untuk mengisi kebutuhan mereka. Kedua, memang ada kegiatan-kegiatan atau pengalaman belajar tertentu yang tidak biasa diajarkan di sekolah. Misalnya olah raga prestasi, belajar bahasa asing di SD, dan sebagainya. Untuk pemenuhan kebutuhan belajar macam itu PLS merupakan saluran yang tepat. Bentuk-bentuk PLS yang berfungsi sebagai komplemen pendidikan sekolah dapat berupa kegiatan yang dilakukan d sekolah, seperti kegiatan ekstra kurikuler (pramuka, latihan drama, seni suara, PMR) atau kegiatan yang dilakukan di luar sekolah. Kegiatan terakhir ini dilakukan oleh lembaga-lembaga PLS yang diselenggarakan masyarakat dalam bentuk kursus, kelompok belajar dan sebagainya.
3. Fungsi PLS sebagai suplemen pendidikan sekolah
Pendidikan luar sekolah sebagai suplemen berarti kegiatan pendidikan yang materinya memberikan tambahan terhadap materi yang dipelajari di sekolah. Sasaran populasi PLS sebagai suplemen adalah anak-anak, remaja, pemuda atau orang dewasa, yang telah menyelesaikan jenjang pendidikan sekolah tertentu (SD sampai PT). Mengapa mereka membutuhkan pengetahuan, keterampilan dan sikap-sikap tertentu sebagai tambahan pendidikan yang tidak diperoleh di sekolah? Pertama, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi berlangsung sangat cepat,sehingga kurikulum sekolah sering ketinggalan. Oleh karena itu, lulusan pendidikan sekolah perlu menyesuaikan pengetahuan dan keterampilannya dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terus berkembang. Hal itu dapat ditempuh dengan melakukannya melalui PLS. Kedua, pada umumnya lulusan pendidikan sekolah belum sepenuhnya siap terjun ke dunia kerja. Oleh karena itu, lulusan tersebut perlu dibekali dengan pengetahuan dan keterampilan yang diminta oleh dunia kerja melalui PLS. Ketiga, proses belajar itu sendiri berlangsung seumur hidup. Walaupun telah menamatkan pendidikan sekolah sampai jenjang tertinggi, seseorang masih perlu belajar untuk tetap menyelaraskan hidupnya dengan perkembangan dan tuntutan lingkungannya.
4. Fungsi PLS sebagai jembatan memasuki dunia kerja
Pendidikan luar sekolah berfungsi sebagai suplemen bagi lulusan pendidikan sekolah untuk memasuki dunia kerja. Lepas kaitannya dengan pendidikan sekolah, PLS berfungsi sebagai jembatan bagi seseorang memasuki dunia kerja. Apakah orang tersebut memiliki iazah pendidikan sekolah atau tidak. Seseorang yang telah menyelesaikan pendidikan keaksaraannya di jalur PLS dan ia belum memiliki pekerjaan, dia memerlukan jenis pendidikan luar sekolah yang bisa membawa ke dunia pekerjaan.
5. Fungsi PLS sebagai wahana untuk bertahan hidup dan mengembangkan kehidupan
Bertahan hidup (survival) harus melalui pembelajaran. Tidaklah mungkin seseorang bisa mempertahankan hidupnya tanpa belajar mempertahankan hidup. Demikian pula untuk mengembangkan mutu kehidupannya,seseorang harus melakukan proses pembelajaran. Belajar sepanjang hayat merupakan wujud pertahanan hidup dan pengembangan kehidupan. Pendidikan luar sekolah merupakan bagian dari sistem pendidikan dan belajar sepanjang hayat yang amat strategis untuk pengembangan kehidupan seseorang. Dapat dikatakan bahwa pendidikan adalah kehidupan itu sendiri.
DAFTAR PUSTAKA
Santoso, R.A. (1956). Pendidikan Masyarakat I, II, III. Bandung : Ganaco,NV
Sudjana, Djudju, (2004); Pendidikan Non Formal, Fallah Production, Bandung
Sudjana, D. (2000). Pendidikan Luar Sekolah; Wawasan, Sejarah Perkembangan, Falsafat, Teori Pendukung, Azas. Bandung : Falah Production
Sujana, S HD. 2005. Strategi kegiatan Belajar Mengajar dalam Pendidikan Luar Sekolah, Penerbit Falah Production, Bandung.
Suprayogi. 2005. Pengembangan Model Program pendidikan Luar Sekolah dalam Memperdayakan kelompok Masyarakat Lanjut Usia Mencapai Kemandirian, Sekolah Pasca Sarjana, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung
Trisnamansyah, S. 1986 Pengantar Pendidikan Luar Sekolah, Kurnia Universitas Terbuka, Jakarta
Trisnamansyah, S, (2004), Filsafat, Teori dan Konsep Pendidikan Luar Sekolah, Handout Perkuliahan, Program PLS PPS UPI, Bandung.
Sumber http://sahabat-pendidikanku.blogspot.sg/2014/11/pengartian-pendidikan-luar-sekolah.html
Assalamu"alaikum Pa Dosen
BalasHapusPLS sangat berperan sekali untuk menambah jam pengetahuan, apalagi disaat anak memerlukan jam tambahan dikarenakan akan mengikuti UN ,dan juga selain dunia pendidikan akan membantu dibidang pekerjaan contohnya mengikuti kursus di Lembaga BLK.
Dari YANTI (PGRA A)
Assalamualaikum . .
BalasHapusmemang benar Pendidikan luar sekolah amatlah penting! disamping pendidikan sekolah masyrkat perlu mengembangkan potensi dan kreativitas nya mka dg adanya program pendidikan Luar sekolah ini bisa membantu sumber daya manusia untuk menjdi lebih baik lagi , apalgi di jaman globalisasi persaingan semakin ketat . orang tidak hanya mengandalkan pndidikan skolah saja namun luar skolah pun amatlah penting.. maka dengan adanya program pemerintah sedikit terbantu masyrakat baik itu mereka yg putus sekolah (kesetaraan) ataupun membutuhkan keahlian tertentu sperti kursus. intinya ke2hal ini ( PS dan PLS) penting dimna keahlian tanpa ilmu percuma, begitupun sebaliknya .
Lisna RA-4
ok Bu Lisna terima kasih
Hapusassalamu'alaikum
BalasHapusAssalamu'alaikum..
BalasHapusMenurut pendapat saya Pendidikan masyarakat/pendidikan non formal bertujuan untuk membantu masalah keterlantaran pendidikan,baik mereka yang belum pernah sekolah maupun gagal(drop out)serta memberikan bekal sikap keterampilan dan pengetahuan praktis yang relevan dengan kebutuhan hidup. jadipendidikan yang berbasis masyarakat yang padat karya.kemudian kelebihan dari pendidikan non formal adalah salah satu pendidikan arternative untuk masyarakat yang masi pengangguran serta kekurangan pendidikan non formal adalah kurangnya pengelola yang baik dari sistem yang ada.
Dan pemerintahan harus menjadikan PLS sebagai jalur pendidikan yang mampu memenuhi jalur pendidikan yang mampu memenuhi kebutuhan pendidikan masyarakat jadi PLS tidak hanya sebatas pelengkap saja tetapi juga merupakan jalur alternative dalam pencapaian tujuan pendidikan di Indonesia.
Sekian komentar dari saya mohon maaf apabila terdapat kekeliruan,terimakasih dan Wassalamu'alaikum..
PAHMI RAHMAWATI
PGRA B
SEMESTER 4
wslam
Hapuspahmi
Assalaualaikum wr wb.
BalasHapusPendidikan luar sekolah(PLS) Sanagtlah penting untuk menunjang pendidikan formal,karena tanpa adanya PLS maka pendidikan formal tidak akan sempurna.karena PLS tidak hanya mengajarkan pendidikan tetapi juga mengajarkan keterampilan,supaya tidak hanya pintar dalam pendidikan tetapi juga mempunyai keterampilan khusus.
LINA MARLINA B"PGRA A".
Assalamualaikum wr wb.
BalasHapusDengan adanya (PLS)sudah pasti sangat membantu orang-orang yang sangat membutuhkan pendidikan Khususnya bagi orang-orang yang tidak dapat menyelesaikan pendidikan formal/yang putus sekolah.
Jadi tujuannya adalah untuk membantu mengembangkan bakat/potensi diri berupa pengetahuan,sikap,keterampilan,dan asfirasi yang bermanfaat dan membantu orang-orang yang ingin melanjutkan kejenjang pendidikan yang lebih tinggi
Wassalam
NINA ULFA HASANAH PGRA A semester IV
Pendidikan luar sekolah mempunyai bentuk dan pelaksanaan yang berbeda dengan sistem yang sudah ada di pendidikan sekolah. Pendidikan luar sekolah timbul dari konsep pendidikan seumur hidup dimana kebutuhan akan pendidikan tidak hanya pada pendidikan persekolahan/pendidikan formal saja. Pendidikan luar sekolah pelaksanaannya lebih ditekankan kepada pemberian keahlian dan keterampilan dalam suatu bidang tertentu. Pembinaan dan pengembangan PLS dipandang relevan untuk bisa saling mengisi atau topang menopang dengan sistem persekolahan. Agar setiap lulusan bisa hidup mengikuti perkembangan zaman dan selalu dibutuhkan oleh masyarakat seiring dengan perkembangan IPTEK yang semakin maju.
BalasHapusDi samping kita mengikuti jenjang pendidikan formal alangkah baiknya dilengkapi dengan mengikuti pendidikan luar sekolah seperti kursus-kursus, dll. Agar kekurangan/kelemahan yang ada pada pendidikan formal bisa tertutupi dengan pendidikan luar sekolah sehingga diharapkan setiap lulusan bisa hidup mengikuti perkembangan zaman dan selalu dibutuhkan oleh masyarakat seiring dengan perkembangan/kemajuan IPTEK.
Enok Sadiah PGRA A semester 4
ok Bu enok
HapusAssalamu’alaikum Wr.Wb
BalasHapus“The aim of education should be to teach us rather how to think, than what to think - rather to improve our minds, so as to enable us to think for ourselves, than to load the memory with thoughts of other men.”
Pendidikan luar sekolah adalah ladang menggarap PR Syurga. Why ? mengapa demikan ? mari kita renungkan bersama. Bahwasanya manusia yang terbaik adalah manusia wajib. Manusia wajib adalah manusia yang keberadaannya sangat bermanfaat dan sangat dibutuhkan oleh sesama makhluk hidup. Inilah sebaik-baiknya manusia. Nah seandainya kita menjadi tenaga pendidikan luar sekolah yang sebenarnya, tugas kita adalah membuat seseorang dari zero to hero. Dari yang dulunya tidak mampu mandiri menjadi mandiri. Kita bayangkan saja, anak-anak jalanan yang karena tidak punya cukup biaya jadi tidak bisa sekolah lalu kita sebagai tenaga PLS membantu mereka mengatasi masalah. Mangangkat dalam keterpurukan. Kita mendirikan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat , Taman Belajar Masyarakat, kursus keterampilan dll. Mereka dulunya buta huruf, sempit wawasannya, sedikit keterampilannya. Dengan bantuan kita mereka akhirnya punya wawasan yang luas, punya keterampilan lebih, sehingga mereka tidak saja jadi anak jalanan, pengangguran, pengemis, pengamen dll bisa saja mereka jadi pengusaha, seniman dan lain sebagainya. Bisa kita bayangkan pula, terdapat suatu keluarga yang hidupnya serba kekurangan. Suami hanya bekerja sebagai pemulung, istri tak punya keterampilan apapun, anak tidak sanggup disekolahkan, makan sehari tiga kali susah. Lalu kita menyentuhnya dengan program pemberdayaan wanita. Dengan pemberian kursus dan keterampilan yang membantu istri untuk mengangkat perekonomian keluarga. Ahh, betapa bahagia hidup kita. Jika kita dapat berguna bagi sesama. Pointnya bukan pada berapa banyak gaji yang kita terima, bukan pada seberapa banyak fasilitas dan tunjangan yang kita dapatkan, bukan pula berada pada pensiunan yang kelak mugkin kita terima. Tapi terletak pada seberapa banyak senyum dan tawa orang lain karena kita. Kuncinya cuma satu IKHLAS.”Sincere is an invaluable wealth.”
Demikian Pak..Terimakasih
Wassalamu’alaikum Wr.Wb
Yuli Yuliana PGRA 4A
makasih Yuli ...bagus bahsa inggris nya
Hapushehehehe itu hanya kata bijak dari para ahli yang memamg sesuai untuk pendidikan kita pak,, mengganti sebuah cermin mnjadi jendela :D
Hapussepertina semakin bijak ya Yuliana sekarang mah
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Hapushehehe aamiin pak
Hapustapi ini berkat bantuan masukan dan ilmu dari bapak juga..
ada sebuah pepatah mengatakan "You will never find a change in the future if you do not change your habits. The future is the result that you get from a habit in your daily life."
makasih bapak :)
Asallmualaikum wr wb
BalasHapusPedidikan luar sekolah(pls)merupakan pendorong bagi yang membutuhkan pendidikan khususnya bagi orang yang putus sekolah
Bertujuan untuk mengembangkan keterampilan dan potensi seseorang,dan untuk membantu bagi orang-orang yang ingin melanjutkan sekolah kejengjang yang lebih tinggi
Yayah Sadiyah PGRA-B
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusAssalamualaikum wr WB
BalasHapusPendidikan luar sekolah merupakan jembatan kesuksesan juga dapat di bilang kesempatan kedua bagi setiap orang yang sangat membutuhkan pengetahuan Dan ilmu yang mampu membantu dalam kehidupan nya. Pendidikan luar sekolah juga sangat bermanfaat dalam kemajuan Dan kesejah teraan negara Kita sebab dapat mengurangi nilai pengangguran Dan dapat menambah pemasukan negara dengan bertambahnya pengusaha pengusaha. Pendidikan formal juga tidak kalah penting dari Pendidikan luar sekolah namun alangkah baik nya jika keduanya mampu untuk Kita ikuti.
Wassalamualaikum
Naneng Sri Fathul f.
NANENG SRI Fathul F
BalasHapusPGRA 4B
Assalamualaikum Wr.wb
BalasHapusAlhamdulilah dengan adanya PLS bisa membantu masyarakat dalam berbagai kalangan, terutama masyarakat bawah yang tidak bisa mengenyang pendidikan dan berniat ingin melanjutkan lagi sekolah ke yang lebih tinggi. Bahkan bukan hanya itu saja, tapi PLS juga membantu masyarakat untuk meningkatkan keahlian yang dimiliki seseorang dengan diadakannya kursus dan kewirausahaan , sehingga masyarakat dapat merubah kehidupannya ke yang lebih baik lagi untuk bisa menjadi lebih sukses.
Saya juga setuju dengan berbagai fungsi PLS yang bapak tulis, karena sudah banyak orang yang merasakannya bahkan banyak pula yang menjadi sukses dengan adanya PLS.
Rosydah Ramdani Assiddiq
PGRA. B
Bismillah
BalasHapusAssalamu'alaikum..
BalasHapusfungsi PLS selain kaitannya dengan kegiatan sekolah,dunia kerja,ataupun kehidupan. PLS juga bisa dijadikan sebagai salah satu strategi dalam memerangi perbudakan modern.
pendidikan luar sekolah mempunyai andil yang sangat besar dan cara yang starategis dalam memerangi kasus human trafiking(pendagangan manusia). Pendidikan Luar Sekolah mencoba melihat Berdasarkan kasus dan kebutuhan untuk meningkatkan keberdayaan perempuan dan anak agar tidak rentan menjadi korban trafiking. Diantara perannya yaitu Pendidikan luar sekolah berfungsi sebagai cara untuk meningkatkan kecakapan hidup atau life skill. Perlu diketahui bahwa Kemiskinan yang masih banyak terjadi diberbagai daerah di indonesia salah satunya disebabkan oleh rendahnya ketrampilan hidup seseorang dalam mendayagunakan potensi diri dan lingkungannya. Keinginan bekerja keluar daerah/negeri, mengikuti orang lain, dengan iming-iming gaji besar, selalu menjadi kesempatan bagi para trafiker untuk merekrut korban. Dengan berbekal kecapakan hidup, seseorang tidak mudah ditipu. Life skill efektif bukan hanya untuk mencegah agar seseorang tidak menjadi korban, tetapi juga bisa dilakukan untuk meningkatkan kemampuan agar korban trafiking mampu menjadi surviver dan mandiri sehingga tidak akan menjadi korban kembali. Tentunya pada penyelenggaraan pendidikan life skill ini juga harus disesuaikan dengan potensi diri dan lingkungan dari peserta belajar, terutama kelompok yang rentan menjadi korban trafiking. Misalnya dengan kecakapan hidup seseorang mempunyai kemampuan untuk menganalisa ketika ditawari pekerjaan dengan ketrampilan terbatas tapi gaji besar.
Inilah salah satu dari banyaknya peran yang bisa dilakukan oleh lembaga pendidikan nonformal dalam mendukung pencegahan dan penanganan penghapusan tindak pidana perdagangan orang. Memang saya akui secara pribadi tidak mudah untuk menghapus persoalan perdagangan orang, akan tetapi dengan upaya yang di lakukan oleh lembaga penyelenggara pendidikan nonformal, minimal bisa mengurangi jatuhnya korban perdagangan orang.
SENI RAHAYU
(PGRA B)
Agar PLS dapat tercapai tujuannya maka harus ditekankan sasaran yang tepat dan pelaksanaannya yang sesuai dengan kebutuhan sasaran nya itu sendiri..pemerintah harus menjadikan PLS sebagai jalur pendidikan yang mampu memenuhi kebutuhan pendidikan PLS itu sendiri..
BalasHapusAssalamualaikum bapak ini ibu awang
HapusAgar PLS dapat tercapai tujuannya maka harus ditekankan sasaran yang tepat dan pelaksanaannya yang sesuai dengan kebutuhan sasaran nya itu sendiri..pemerintah harus menjadikan PLS sebagai jalur pendidikan yang mampu memenuhi kebutuhan pendidikan PLS itu sendiri..
BalasHapusBu awang PGRA A semester 4
PLS sebenarnya bukanlah barang baru dlam khasanah budaya dan peradaban manusia. PLS tlh hdup dan mnyatu d dlm khdupan stiap msyarakat jauh sebelm muncul dan memasyarakatkan sistm prskolahan.
BalasHapusPLS plksanaanya lbih dtekankan kpada pmbrian keahlian dan ktrmpilan dlm suatu bdang trtntu..
berbagai klmahan sistm prsekolahan trutama pda aspek2 prosedural yg dnilai mengeras,kaku,serba ketat dan formalitas.
pembinaan dan pengembangan PLS d pndang relevan untk bsa sling isi-mengisi atau topang menopang dengn sistm prskolahan,agar stiap insan bsa mnyesuikan hdupnya sesuai dengn prkmbngn zaman..
skian komntar saya
Ai Verawati RA 4A
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusBismillah....PLS berfungsi sebagai substitusi (pengganti)pendidikan sekolah,ini berarti semua orang mempunyai banyak kesempatan dalam mengeyam dunia pendidikan,pemerintah melalui kebijakannya telah memberikan kesempatan yang lebar kepada semua warga masyarakat yangterputus atw bahkan belum mendapat kesempatan melanjutkan sekolah untuk mengenyam dunia pendidikan dari dasar (SD dan SLTP) sampai menengah (SMA) melalui jalur (PLS) atw kesetaraan,yang mana ijazah setara dengan pendidikan pada umumnya, untuk ijazah paket A bisa di pakai syarat melanjutkan ketingkat SLTP, untuk ijazah paket B bisa dipakai syarat melanjutkan ke SLTA, begitu juga untuk ijazah paket C bisa dipakai syarat masuk ke perguruan tinggi.
BalasHapusAssalamu'alaikum wr,wb.,
BalasHapusalhamdulillah dengan adanya pendidikan luar sekolah semua orang yang tertinggal sekolah formal dan juga yang telah lanjut usia sangat terbantu dengan adanya pendidikan luar sekolah tersebut. Kita semua dapat melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi sehingga rasa percaya diri timbul dan kita berani bersosialisasi dengan orang - orang yang hebat. Dengan adanya pendidikan luar sekolah tersebutkita menjadi termotifasi untuk menjadi pembimbing bagi orang - orang yang putus sekolah dan juga orang - orang yang tidak punya pekerjaan.
wassalamu'alaikum wr,wb.,
Assalamualaikum,,pa saya dengan wida nuraida
BalasHapusAssalamualaikum,
BalasHapusDengan adanya pendidikan luar sekolah sangat membantu bagi orang orang yang tidak bisa melanjutkan ke jenjang sekolah formal selanjutnya,apalagi kalau di kampung kampung kesadaran pendidikan dan keterbatasan untuk melanjutkan sekolah formal banyak dijadikan alasan.
untuk itu dengan adanya pendidikan luar sekolah sangat membantu sekali bagi orang orang yang mempunyai keterampilan dan kreatifitas untuk lebih di kembangkan.dan juga bisa melatih orang orang yang tadinya tidak bisa atau tidak punya keahlian menjadi punya keahlian.
sehingga bisa membantu SDM bagi masyarakat di sekitarnya.Dengan menciptakan berbagai macam lapangan pekerjaan bagi masyarakat di sekitarnya.sehingga bisa mengurangi jumlah pengangguran di daerahnya.
WIDA NURAIDA PGRA A SEMESTER 4
Assalamualaikum,,pa saya dengan wida nuraida
BalasHapusAssalamualaikum…
BalasHapusIni dengan ucu rosmawati
PGRA A /SMT 4
Kita menyadari bahwa SDM kita masih rendah, dan tentunya kita masih punya satu sikap yakni optimis untuk dapat mengangkat SDM tersebut. Salah satu pilar yang tidak mungkin terabaikan adalah melalui pendidikan non formal atau lebih dikenal dengan pendidikan luar sekolah (PLS).
Seperti kita ketahui, bahwa rendahnya SDM kita tidak terlepas dari rendahnya tingkat pendidikan masyarakat, terutama pada usia sekolah. Rendahnya kualitas SDM tersebut disebabkan oleh banyak hal, misalnya ketidakmampuan anak usia sekolah untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, sebagai akibat dari kemiskinan yang melilit kehidupan keluarga, atau bisa saja disebabkan oleh oleh angka putus sekolah, hal yang sama disebabkan oleh factor ekonomi
Oleh sebab itu, perlu menjadi perhatian pemerintah melalui semangat otonomi daerah adalah mengerakan program pendidikan non formal tersebut, karena UU Nomor 20 tentang Sistem Pendidikan Nasional secara lugas dan tegas menyebutkan bahwa pendidikan non formal akan terus ditumbuhkembangkan dalam kerangka mewujudkan pendidikan berbasis masyarakat, dan pemerintah ikut bertanggungjawab kelangsungan pendidikan non formal sebagai upaya untuk menuntaskan wajib belajar 9 tahun.
Dalam kerangka perluasan dan pemerataan PLS, maka Rencana Strategis baik untuk tingkat propinsi maupun kabupaten kota, adalah :
1. Perluasan pemerataan dan jangkauan pendidikan anak usia dini;
2. Peningkatan pemerataan, jangkauan dan kualitas pelayanan Kejar Paket A setara SD dan B setara SLTP;
3. Penuntasan buta aksara melalui program Keaksaraan Fungsional;
4. Perluasan, pemerataan dan peningkatan kualitas pendidikan perempuan (PKUP), Program Pendidikan Orang tua (Parenting);
5. Perluasan, pemerataan dan peningkatan kualitas pendidikan berkelanjutan melalui program pembinaan kursus, kelompok belajar usaha, magang, beasiswa/kursus; dan
6. Memperkuat dan memandirikan PKBM yang telah melembaga saat ini di berbagai daerah.
Dalam upaya peningkatan kualitas PLS
1. Meningkatkan mutu tenaga kependidikan PLS;
2. Meningkatkan mutu sarana dan prasarana dapat memperluas pelayanan PLS, dapat meningkatkan kualitas proses dan hasil;
3. Meningkatkan pelaksanaan program kendali mutu melalui penetapan standard kompetensi, standard kurikulum untuk kursus;
4. Meningkatkan kemitraan dengan pihak berkepentingan (stakholder) seperti, asosiasi profesi, lembaga diklat; serta
5. Melaksanakan penelitian kesesuain program PLS dengan kebutuhan masyarakat dan pasar. Demikian pula kaitan dengan peningkatan kualitas manajemen pendidikan.
Strategi PLS dalam rangka era otonomi daerah, maka rencana strategi yang dilakukan adalah :
1. Meningkatkan peranserta masyarakat dan pemerintah daerah;
2. Pembinaan kelembagaan PLS;
3. Pemanfaatan/pemberdayaan sumber-sumber potensi masyarakat;
4. Mengembangkan sistem komunikasi dan informasi di bidang PLS;
5. Meningkatkan fasilitas di bidang PLS
PLS harus mampu membentuk SDM berdaya saing tinggi, dan sangat ditentukan oleh SDM muda (dini), dan tepatlah Pendidikan Luar sekolah sebagai alternative di dalam peningkatan SDM ke depan.
PLS menjadi tanggungjawab masyarakat dan pemerintah sejalan dengan Pendidikan Berbasis Masyarakat, dan sebagai salah satu solusi terhadap permasalahan masyarakat, terutama anak usia sekolah yang tidak mampu melanjutkan pendidikan, dan anak usia putus sekolah..Semoga
iya bu Ustad Ranca kalong ya.. komenya bagus
HapusAssalamualaikum maap pak mohon penjelasannya Apa Karakteristik pendidikan luar sekolah?
BalasHapusWasalam terimakasih
maroh Cilawu sekarang tugas nya komen dulu....
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
HapusAssalamualikum ya terima kasih pak atas postingannya,, dengan demikian setelah membacanya, semoga saja kedepannya saya mengaplikasikan teori-teori ini dan menjadi ilmu yang bermanfaat. Wassalam
BalasHapusAssalamu'alaikum..Pendidikan Luar Sekolah (PLS) merupakan jalur pendidikan alternatif bagi mereka yang dengan berbagai macam alasan tidak bisa melanjutkan pendidikan formal. Hal ini merupakan hal positif bagi dunia pendidikan kita, karena pendidikan merupakan hak mutlak bagi warga negara indonesia, pendidikan tidak harus ditempuh melalui pendidikan formal. Berbagai macam fungsi dan tujuan PLS sudah diutarakan di atas, akan tetapi PLS adalah suatu keadaan otokritik bagi pendidikan indonesia. Kenapa harus ada PLS?apakah masuk pendidikan formal begitu rumit?apakah semua orang tidak berhak menikmati pendidikan formal?hanya karena biaya pendidikan seseorang tidak bisa melanjutkan sekolah?
BalasHapusYang lebih buruk lagi PLS menjadi alternatif bagi mereka yang mengejar dunia karir/pekerjaan, melalui PLS mereka bisa mendapat ijazah kesetaraan (tanpa menempuh proses pendidikan dan belajar). Memang PLS bukan pendidikan formal yang umum ditempuh oleh siswa, tapi bukan berarti harus meninggalkan proses belajar mengajar yang serius sebagaimana mestinya, selesai dan membawa ijazah.
Terima kasih atas pembelajarannya.
Wassalamu"alaikum.
Nama : Eneng Siti Sopiah
Prodi : PGRA B
Semester : IV
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusAssalamu'alaikum..PLS berfungsi sebagai pendidikan yang di rancang untuk membelajarkan warga belajar agar mempunyai jenis keterampilan atau pengetahuan serta pengalaman yang di laksanakan di luar jalur pendidikan formal [persekolahan] jadi PLS itu setiap kesempatan dimana terdapat komunikasi yang teratur dan terarah di luar sekolah dan seorang memperoleh informasi,pengetahuan,latihan teratur maupun bimbingan sesuai dengan usia dan kebutuhan kehidupan dengan tujuan mengembangkan tingkat keterampilan,sikap dan efektif dalam lingkungan keluarga,pekerjaan bahkan lingkungan masyarakat dan negaranya.Pendidikan formal juga tidak kalah penting dari pendidikan luar sekolah namun alangkah baik nya di lengkapi keduanya.
BalasHapuswassalam
EMAS MASKY ISLAMI
PGRA B
SEMESTER IV
PLS menurut KNKT komunikasi pembaruan pendidikan nasional adalah setiap kesemoatan dimana terdapat komunikasi yang teratur dan terarah diluar sekolah dan seseorang memperoleh informasi ,pengetahuan, latihan dan bimbingan sesuai dengan usia dan kebutuhan kehidupan kehidupan dengan tujuan mengembangkan tingkat keterampilan , sikap dan nilai-nilai yang memungkinkan baginya menjadi menjadi peserta peserta yang efektif dan efesien dalam lingkungan keluarga, pekerjaan, bahkan lingkungan masyarakat dan negaranya...
BalasHapusfungsi PLS bagi anak usia dini adalah untuk membantu orang tua dalam mengarahkan kemampuan dan keterampilan anak mereka selain dbangku sekolaah formal..misalnya saja anak anak d ajarkan menari atau melukis d sanggar untuk mengasah bakat dan kemapuannya dimasa depannya..
kemudian PLS untuk anak anak diusia SD sampai SMA dapat pula menambah kecakapan dan keterampilan mereka yang tidak mereka dapatkan disekolah formal, demikian pentingnnya PLS untuk usia pasca SMA adalah untuk pembekalan kemampuan mereka dalam mempersiapkan diri memasuki dunia pekerjaan yang banyak saingannya..
samapaikanlah ilmu pengetahuan walaupun hanya satu ayat, begitulah bunyi sebuah keterangan yang terus menjadi motivasi untuk tetap menjadi pengajar terbaik,,,
terimakasih...
Ucu Romdhoni RA 4B
Assalamualaikum Pendidikan luar sekolah sangat di perlukan karena tidak semua masyarakat Indonesia tertampung oleh pendidikan formal dengan alasan berbagai sebab terutama ketidak mampuan akibat kemiskinan atau faktor biografis alam Indonesia yang begitu luas maka tepat sekali dengan adanya PLS yang telah di bentuk oleh pemerintahan. Sekian dan terima kasih Wassalam Neneng nurlaila PGRA A
BalasHapusPLS bagi sebagian masyarakat terutama masyarakat di daerah terpencil merupakan hal yang tabu karena belum menjamurnya PLS di sejumlah daerah serta kurangnya pendekatan dari pihak terkait terhadap masyarakat. Bahkan tidak sedikit yang beranggapan bahwa PLS itu adalah paket kesetaraan saja tidak lebih. memang ironis di jaman yang modern dengan teknologi yang canggih masih ada warga yang masih tertinggal dalam pendidikan bahkan untuk pendidikan tingkat dasar pun sama sekali tidak dapat memiliki kesempatan dengan alasan tidak ada biaya hal itu tentu saja bertentangan dengan UUD 45 pasal 31 ayat 1 " setiap warga negara berhak mendapat pendidikan" terlebih bila di kaitkan dengan pasal 2 " setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya". Dengan diadakannya PLS sebagai pengganti pendidikan formal diharapkan dapat lebih meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia, malah terkadang dijadikan aji mungpung oleh sebagian pihak. Nah disinilah tugas kita sebagai warga negara untuk mewujudkan pendidikan yang merata di masyarakat yang berbasis islami.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusPLS bagi sebagian masyarakat terutama masyarakat terpencil merupakan hal yang tabu, karena kurangnya pendekatan dari pihak terkait terhadap masyarakat menyebabkan kurang menjamurnya PLS di beberapa kawasan di nusantara.Tidak sedikit orang yang beranggapan bahwa PLS itu tidak lebih dari sekedar kesetaraan saja.PLS yang seharusnya dijadikan sebagai substitusi pendidikan formal sekaligus alternatif ke-2 untuk menempuh pendidikan malah menjadi sesuatu yang dipandang sebelah mata.ironis memang, di zaman modern dengan teknologi yang canggih seperti sekarang masih banyak orang yang masih tertinggal di bidang pendidikan, bukan hanya di daerah terpencil saja bahkan di kota besarpun tidak sedikit anak usia sekolah menghabiskan waktunya untuk mengamen. bahkan untuk mengenyam pendidikan dasar pun tidak mampu hanya karena masalah biaya.Bila di kaitkan dengan UUD 45 pasal 31 ayat 1 " Setiap warga negara berhak mendapat pendidikan", tentu saja hal ini bertolak belakang ,terlebih dengan pasal 2 " Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya". Dengan adanya kejadian ini siapa yang patut di salahkan ? dan di saat seperti ini bukan waktunya untuk mencari siapa yang salah akan tetapi jalan yang terbaik adalah kita sebagai penerus bangsa yang berpendidikan harus bangkit dan bekerja sama untuk mengembalikan Indonesia ke masa keemasannya.
BalasHapusassalamu alaikum
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusIpah Dina Apriani
BalasHapusPGRA B
Assalamua'laikum Wr.Wb
PLS atau Out School Education adalah pendidikan yang dirancang untuk membelajarkan warga belajar agar mempunyai pengetahuan, keterampilan dan pengalaman yang dilaksanakan diluar jalur pendidikan formal untuk pengembangan diri menuju tahap selanjutnya
Menurut Saleh Marzuki (2010)Pendidikan Nonformal adalah kebutuhan karena dinegara manapun didunia ini ada sekelompok orang yang memerlukan layanan pendidikan sebelum mereka masuk sekolah, sesudah mereka masuk sekolah, sesudah mereka menyelesaikan sekolah, ketika mereka tidak mendapatkan kesempatan sekolah bahkan mereka sedang sekolah.
Sebelum mereka masuk sekolah (pra sekolah) kita kenal dengan Pendidikan Usia Anak Dini atau PAUD yang subjek didiknya bukan sekedar anak balita, anak yang berusia 0-6 tahun melainkan juga para pengasuhnya baik orang Tua maupun orang lain yang bertanggung jawab mengasuh mereka. Bagi mereka yang sudah menyelesaikan sekolah, pendidikan dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan atau keterampilan untuk mengimbangi perkembangan zaman, baik didunia kerja maupun bukan, serta kesempatan mengisi waktu luang pendidikan rekreatif dan profesi. bagi mereka yang tidak memiliki kesempatan bersekolah dengan berbagai macam alasan, pendidikan ini diperlukan untuk mengganti dengan pendidikan setara, atau pada yang tujuannya mengajarkan mereka mencari nafkah agar mereka dapat bertahan hidup secara layak.
Bagi mereka yang sedang bersekolah, PLS berfungsi sebagai pelengkap atau menambah pengetahuan dan keterampilan tertentu karena disekolah pengetahuan yang bisa didapatkan hanya sedikit dan keyerampilan yang diperoleh tidak diperoleh sama sekali. Semua kebutuhan belajar yang diperlukan oleh kelompok-kelompok tadi dimaksudkan untuk meningkatkan kecakapan supaya dapat mengatasi kesulitan-kesulitan hidup / mengatasi tantangan lingkunganya baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosial.
Jadi PLS sangatlah penting dalam dunia pendidikan baik bagi yang sudah bersekolah maupun yang belum bersekolah terutama bagi mereka yang belum atau sulit dalam mengikuti pendidkan formal sehingga PLS ini sangat membantu dalam pengembangan pembelajaran mereka ketahap selanjutnya demi menuju pendidikan yang lebih baik. Sesuai dengan tujuan UUD 1945 yaitu untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
ralat
HapusIpah Dina Apriani
PGRA B smt 4
RINA SYARIFAH PGRA B SEM IV
BalasHapusAssalamualaikum,
Pendiikan Luar Sekolah dari berbagai fungsinya sangatlah bermanfaat bagi siapapun. Dari sisi durasi, kecuali PLS sebagai substitusi lebih lama dibanding pendidikan sekolah dan lebih bisa menjawab berbagai kebutuhan masyarakat. Saya pun salah satu penerima manfaat PLS sebagai sebuah konstitusi, sehingga saya bisa mengikuti perkuliahan di PGRA STIT Siliwangi. Hidup PLS.......
Wassalam.
Ralat; STAI Siliwangi
HapusAssalamualaikum
BalasHapusAssalamualaikum
BalasHapusPLS sangat penting bagi seseorang yang menempuh pendidikan baik secara formal atau tidak untuk menambah pengetahuan dan wawasan sehingga kita siap menghadapi kehidupan dengan taraf hidup yang lebih baik
Demikian pak Dosen
Wassalam
Heni Hikmatin PGRA 4B
Nenden Nuraeni PGRA A
BalasHapusSaya setuju penguasaan pengetahuan dan keterampilan fungsional serta pengembangan sikap dan kepribadian profesional. Tetapi dalam pengakuan perusahaan-perusahaan tentang orang berpendidikan nonformal masih sulit untuk diterima karena biasanya perusaaan menginginkan orang-orang berpenddikan formal..memang tidak semua perusahan begitu yah sekarang memamg itu yang terjadi...
Assalamualaikm....
BalasHapusPendidikan luar sekolah memang sangat di butuhkan apalagi bagi orang orang yang karena sesuatu hal tidak dapat melanjutkan pendidikan formal.dengan adanya pls bisa menyetarakan semua kalangan masyarakat agar dapat mengenyam pendidikan,karena tidak sedikit orang yang ingin sekolah dan ingin maju terhambat biaya.apalagi diera sekarang sangat di butuhkn keahlian keahlian khusus.dengan adanya pls tidak sedikit ibu ibu yang tadinya hanya mengurs rumh tangga dengan mengikuti kursus dan mempunyai keahlian bisa mengembangkn usaha kecil,juga para muda mudi yang tdnya hanya nongkgrong bisa d ajak untk mengikuti pelatihn,hasil dari pekatihn itu bisa untk bekal mereka untk bekerja.jadi dengan adanya pls bisa membantu sdm bangsa ini menjadi lebih baik,bisa mengurangi pengangguran.
Mungkin itu komentar dari saya,mohon maap apabila banyak kesalahan.
Wassalamu'alaikm....wr..wb..
Assalamu'alaikum Wr Wb
BalasHapusSaya ingin bertanya, mengenai tujuan dari PLS diatas disebutkan bahwa "Tujuan Pendidikan Nasional dituangkan dalam Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN) bidang pendidikan. Untuk mencapai tujuan Pendidikan Nasional tersebut pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah (PP) No 73 Tahun 1991 dimana dalam peraturan tersebut dijabarkan tujuan pendididkan luar sekolah, yang salah satunya yaitu:
Melayani warga belajar agar dapat tumbuh dan berkembang sedini mungkin dan sepanjang hayat guna meningkatkan martabat dan mutu kehidupannya."
Seperti yang kita ketahui fenomena yang terjadi saat ini adalah semakin maraknya atau meningkatnya jumlah anak Funk di jalanan yang sering meresahkan, sedangkan mereka termasuk warga Indonesia juga.
Yang ingin saya tanyakan, bagaimanakah peran dari PLS itu sendiri dalam mengatasi permasalahan sosial tersebut sesuai dengan tujuan dari PLS untuk melayani warga belajar agar dapat tumbuh dan berkembang sedini mungkin dan sepanjang hayat guna meningkatkan martabat dan mutu kehidupannya?
Trimakasih... Wassalam
Enur Siti Sopiah (PGRA B Smester IV)
Sedikit ingin menambah referensi
BalasHapusDalam buku karangan Dzauzi Moedzakir yang berjuul Metode pembelajaran untuk program-program Pendidikan luar sekolah,juga disebutkan dimana
"Bapak pendidikan nasional Ki Hajar Dewantara menegaskan bahwa, “Pendidikan
itu berlangsung di tiga tempat utama yaitu, keluarga, sekolah, dan masyarakat yang
dinamakan sebagai Tri Pusat Pendidikan.”
Penapat tersebut lebih menegaskan bahwa PLS memiliki pengaruh yang sangat besar bagi
pendidikan nasional.
Trimakasih
Assalamu'alaikum...
BalasHapusDengan adanya PLS sangat membantu masyarakat yang tidak mampu mengikuti pendidikan formal,dan membantu masyarakat yang ingin mengembangkan potensi yang ada dalam dirinya.mengingat saat ini kompetisi sangat ketat terutama dalam dunia pekerjaan,jika tidak di bekali keterampilan yang cukup sulit sekali untuk bersaing.dan untuk meningkatkan SDM ke arah yang lebih baik lagi,untuk itu keberadaan PLS sangat membantu dan sangat di perlukan sekali.
Dewi sinta PGRA 4A
Seperti kita ketahui, bahwa rendahnya tingkat pendidikan masyarakat terutama pada usia sekolah disebabkan oleh banyak hal, misalnya ketidakmampuan anak usia sekolah untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi,sebagai akibat dari kemiskinan yang melilit kehidupan keluarga, atau bisa saja disebabkan oleh oleh angka putus sekolah, hal yang sama disebabkan oleh factor ekonomi. Salah satu alternatifnya yaitu dengan pendidikan luar sekolah (PLS). Pendidikan luar sekolah yaitu kegiatan pendidikan yang berada di luar pendidikan formal. Pendidikan Luar Sekolah dapat menggantikan pendidikan jalur sekolah yang karena beberapa hal masyarakat tidak dapat mengikuti pendidikan di jalur persekolahan (formal).Pendidikan luar sekolah memiliki peran sebagai sebagai fasilitator untuk membelajarkan orang-orang yang pada dasarnya tidak sempat menuntaskan pembelajarannya di pendididkan formal atau bahkan orang-orang yang sama sekali tidak pernah belajar di bangku sekolah pada jenjang manapun yang secara intensitas mengalami pendidikan formal yang sangat kurang,contohnya: pendidikan anak jalanan yang diperuntukan bagi anak-anak jalanan yang mengalami putus sekolah, pendidikan keaksaraan untuk masyarakat buta aksara, pendidikan kesetaraan (paket A, B, C) sebagai pengganti pendidikan SD, SMP, dan SMA, 51dan masih banyak lagi program pendidikan lainnya.Pendidikan Luar Sekolah dilaksanakan untuk menambah pengetahuan, keterampilan yang kurang atau tidak dapat didapatkan dari pendidikan sekolah.Pendidikan Luar Sekolah lebih berorientasi dengan pasar, dan hasil pembelajaran dapat dirasakan langsung manfaatnya, baik oleh masyarakat maupun peserta didik itu sendiri.PLS mampu membentuk dan berdaya saing tinggi di dalam peningkatan SDM ke depan.
BalasHapusPendidikan luar sekolah dirikan untuk menghancurkan sistem yang pendidikan formal yang cenderung konvensional dan kaku. Dalam pendidikan luar sekolah dikenal konsep belajar sepanjang hayat, yaitu pembelajaran yang tidak mengenal batasan usia.Pendidikan luar sekolah memiliki prinsip yang fleksibel, tanpa batasan ruang dan waktu, namun tetap memiliki daya keketatan dan kedisiplinan tersendiri.Pendidikan formal dan nonformal memang memiliki hubungan yang sinergis, tidak bisa dipisahkan, bagaimanapun caranya. Sudah sepatutnya kita berterima kasih pada pendidikan formal, karena berkat keketatannya kita menjadi pembelajar yang disiplin. jangan sampai fleksibilitas pembelajaran mencirikan pendidikan yang terlalu longgar dan tidak rapi. Saya sebagai manusia yang lulusan kesetaraan Paket C, sudah saatnya kita berupaya mengoptimalkan PLS.
Salam pendidikan.
Reni Fatmawati
PGRA Semester IV A
Ass... PLS bagi saya pribadi sangat membantu untu menggapai cita-cita yang tertunda, karena ada hadits Nabi mengatakan "Uthlubul Ilma minal mahdi ila lahdi". di pelosok-pelosok PLS sendiri sangatlah tabu orang awam tidak mengetahui apa itu PLS dan kegunaan PLS. di kampung-kampung yang orang-orangnya banyak yang tidak melanjutkan sekolahnya. kesetaraan sebagai8 batu loncatan untuk mendapatkan ijazah secara mudah, tetapi sekarang kepercyaan terhadap PKBM itu sendiri dinodai oleh oksum-oksum yang mengatas namakan pengurus PKBM.
BalasHapusMereka merekrut masa sebanya-banyaknya dan mereka dianjurkan ikut serta dalam ujian dan membayar admisnya, tetapi setelah sekian lama ijazah yang diharapkan tidak datang jua dari situlah kepercayaan masyarakat berkurang.
Tetapi bukan berarti semua PKBM begitu karena penyelenggara PKBM yang jujur amat sangat membantu masyarakat yang putus sekolah tetapi berniat untuik melanjutkan sekolahnya atau mencapai cita-citanyanya. Wassalam.
ya maaf pak siap
BalasHapusLina Marlina A PGRA
BalasHapusassalamu'alaikum
menurut pendapat saya pemerintah dengan mengadakan pendidikan luar sekolah memang sangat penting dan banyak manfaatnya apalagi di zaman sekarang keterampilan dan pengetahuan sangat di perlukan supaya tidak ketinggalan zaman, tetapi sebagian masyarakat yang ada di pelosok - pelosok kurang berminat untuk mengikuti program pendidikan luar sekolah dikarenakan banyak alasan seperti usia yang sudah tua, tempatnya yang tidak terjangkau, dll
sekian komentar dari saya wassalamualaikum Wr Wb
Ass. Wr. Wb
BalasHapusSaat ini, pendidikan luar sekolah adalah bagian penting dari sistem pendidikan yang mempunyai tugas dan peranan yang sama dengan sistem pendidikan lainnya dalam memberikan pelayanan dalam pendidikan yang bersifat non formal kepada masyarakat. Sasaran dari pendidikan luar sekolah yang semakin luas dan menyeluruh tidak hanya sekedar melayani masyarakat yang terpinggirkan seperti masyarakat buta aksara, anak putus sekolah, dan para lansia, akan tetapi sasaran pendidikan luar sekolah saat ini sudah menjangkau pada anak-anak usia dini, anak-anak yang bersekolah dalam situasi pembelajaran di rumah atau dapat kita sebut homeschooling, serta masyarakat yang membutuhkan sebuah kecakapan-kecakapan tertentu untuk mendapatkan pengalaman kerja.
Pemerintah harus menjadikan pendidikan Luar sekolah sebagi jalur pendidikan yang mampu memenuhi kebutuhan pendidikan masyarakat. Jadikan pendidikan luar sekolah tidak hanya sebatas pelengkap saja tetapi juga merupakan jalur alternatif dalam pencapaian tujuan pendidikan di Indonesia.
Fina Hermawati 4A-RA
Bismillahirahmanirahim ...
BalasHapusAssalamu'alaikum Wr.Wb ...
Saya sangat setuju sekali dengan adanya PLS karena PLS sangat dibutuhkan, mengingat di daerah-daerah terpencil masih banyak yang belum terjamah pendidikan, baik itu mulai dari PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini), kesetaraan (Paket A,B dan C) dan dari segi pembinaan kelembagaan yaitu kursus, PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat), TBM (Taman Baca Masyarakat) atau Perpustakaan PLS, yang terbilah masih sangat kurang didaerah-daerah terpencil. Maka dengan adanya program-program yang sangat berguna dari PLS tersebut setidaknya dapat disebar luaskan dipenjuru daerah tertinggal.
Sekian dan Terimakasih, Wassalam ...
NITA DEWI
PGRA B
Semester 4
Assalamualaikum Pendidikan Nonformal (PLS) merupakan pengganti, penambah, dan/ atau pelengkap pendidikan formal dalam rangka mendukung pendidikan sepanjang hayat kemudian untuk mengkoordinasikan pelaksanaan Pendidikan anak usia dini yang merata , adil, dan bermutu dalam rangka membentuk kesiapan belajar anak untuk menempuh pendidikan lebih lanjut, keterkaitan Pendidikan Nonformal (PLS) dengan Pendidikan anak usia dini tentunya merupakan hal yang sangat berdampak positif bagi dunia pendidikan di Indonesia, Pendidikan dari anak berusia dini haruslah digalakkan dan dipahami oleh setiap orang tua bahwa merupakan hal yang berkontribusi dalam keberlangsungan pertumbuhan anak hingga akhir hayatnya nanti. Pendidikan Nonformal (PLS) sebagai salah satu jalur pendidikan diartikan sebagai pendidikan yang diselenggarakan di luar sekolah melalui kegiatan belajar mengajar yang tidak harus berjenjang dan berkesinambungan. Kemudian dipertegas dalam pasal 10 ayat (1) yang berbunyi “PLS merupakan pendidikan melalui prasarana yang dilembagakan. PLS merupakan pendidikan yang diselenggarakan di luar sekolah baik dilembagakan maupun tidak”. Ciri-ciri yang membedakan Pendidikan Luar Sekolah dengan pendidikan sekolah adalah keluwesan Pendidikan Luar Sekolah berkenaan dengan waktu dan lama belajar, usia peserta didik, isi pelajaran, cara penyelenggaraan pengajaran dan cara penilaian hasil belajar. Secara spesifik tujuan PLS dirumuskan dalam PP No. 73 tahun 1991 pasal (2) yaitu : 1) melayani warga belajar supaya dapat tumbuh dan berkembang sedini mungkin dan sepanjang hayatnya guna meningkatkan martabat dan mutu kehidupannya; 2) membina warga belajar agar memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap mental; 3) memenuhi kebutuhan belajar masyarakat yang tidak dapat dipenuhi dalam jalur pendidikan sekolah. Sekian dan terimakasih Wassalam
BalasHapusPendidikan tidak hanya berlangsung di dalam sistem persekolahan atau jalur sekolah, melainkan juga di jalur luar sekolah, misalnya di dalam keluarga, di tengah pergaulan, di tempat kerja, dan di jalanan. Pendidikan selain terjadi atas bantuan orang juga bisa terjadi oleh usaha sendiri karena setiap manusia secara sadar atau tidak sadar melakukan kegiatan belajar di sepanjang hayatnya. Pada saat melakukan kegiatan belajar, seseorang sebenarnya tengah mendidik dirinya sendiri. Mendidik berarti mengembangkan potensi manusia baik orang lain maupun diri sendiri, sedangkan belajar berarti upaya mengembangkan potensi diri sendiri. Dalam hal pengembangan potensi manusia, kegiatan pendidikan memiliki peran langsung. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa sebenarnya pendidikan merupakan satu-satunya bidang yang menangani pengembangan potensi manusia dan yang khusus bertugas mengembangkan potensi manusia di luar jalur sekolah adalah Pendidikan Luar Sekolah.
BalasHapusAde Ali PGRA IVA
Pendidikan Luar Sekolah merupakan suatu solusi bagi masyarakat yang gagal dalam pendidikan (drop out).PLS adalah suatu jalan untuk melanjutkan pendidikan yang tertunda dan ke pendidikan yang lebih tinggi.
BalasHapusdengan adanya PLS masyarakat akan menjadi pekerja yang tangguh,bertanggung jawab, mandiri,cerdas dan terampil serta dapat mengembangkan sikap dan kepribadian nasional.
Wassalam
Tati Karno
RA-4A
Assalam......
BalasHapusPLS meliputi kewirausahaan dan keaksaraan, PLS menunjang segala pelajaran, PLS meliputi segala yang tidak sekolah, bisa meneruskan ke jenjang pendidikan Paket A, Paket B, Paket C, ada juga di PKBM yang berada di kampung saya yang tidak bisa saya sebutkan namanya, meliputi keterampilan seperti membiki donat dan membikin dapros.
Itu tadinya belum ada keteramplan apapun, nah sudah ada PKBM ada yang bisa membuat keterampilan tersebut.
Di kampung saya, ada PKBM....., tetapi cima ada yang keterampilan saja. ada dulu paket, tapi sekarang sudah tidak ada lagi sudah berhenti. tidak tahu kemana PKBM itu cuman semusim jagung, adanya kalau ada bantuan ramai kalau tidak ada sepi.....
Istilahnya banyak yang gulung tikar.....
Wassalam
(Sadiah)
Assalamualaikum....
BalasHapusMenurut saya dengan adanya pendidikan luar sekolah (PLS) ini sangat membantu sekali masyarakat dlm menerima pendidikan,terutama bagi masyarakat yang masih memiliki banyak keterbatasan dalam bidang pendidikan.PLS menjadi jalan keluar terbaik bagi masyarakat,karena dengan adanya PLS masyarakat masih bisa mendapatkan pendidikan dan pengetahuan (ILMU) tanpa harus terikat dengan suatu lembaga formal.Hal ini menjadi inspirasi masyarakat dan memberikan motivasi juga semangat baru bagi masyarakat,terutama masyarakat yang memiliki keterbatasan dalam bidang pendidikan,bahwa sebenarnya pendidikan dapat juga diraih tanpa harus terikat dengan suatu lembaga formal yang harus mengeluarkan biaya yang sangat besar.selain itu ,dengan adanya PLS masyarakat sekarang juga masih tetap bisa mencari pekerjaan tanpa khawatir tentang jenjang pendidikan yang mereka dapat dengan mengikuti PLS ,seperti dengan mengikuti PKBM (paket c).Karena dengan mengikuti PLS mereka juga sama-sama telah mendapatkan pendidikan yang bisa di setarakan dengan pendidikan formal.walaupun PLS merupakan pendidikan non formal ,tetapi PLS memiliki kelebihan yaitu bisa berlangsung sepanjang hayat tanpa dibatasi oleh usia.
Sekian pendapat dari saya..Terimakasih...
Wassalam...
Kiki Zakiyah A M
PGRA B semester IV
Assalamu'alaikum
BalasHapussungguh luar biasa pemerintah mengadakan program pendidiksn luar sekolah.karena melalui PLS mampu menjawab tantangan atau kebutuhan sebagian masyarakat.karena tidak semua pendidikan terserap oleh pendidikan formal. Mudah-mudahan mereka melaksanakan program PLS dengan amanah, supaya tujuan pemerintah untuk mencerdaskan bangsa dan mensejahterakan masyarakat segera terwujud. Aamiin
Iis Linda
PGRA A Semester IV
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusassalamualaikum wr.wb,, bismillah ..,
BalasHapusmenurut saya hal pertama dalam menyikapi tentang PLS adalah kita harus menyamakan persepsi tentang PLS itu sendiri dan berbagi informasi. seperti yang telah di jelaskan oleh bapak dosen kita yang terhormat di atas menurut persepsi saya ranah pendidikan luar sekolah itu sangat luas secara secara sederhananya pendidikan luar sekolah itu adalah segala macam pendidikan di luar kaidah pendidikan formal mungkin kita kurang mengerti apa sih maksudnya,bukankah sama-sama pendidikan? ini menurut penjelasan saya,kalau kita sekolah di pendidikan formal tentulah di wajibkan mengikuti segala tata tertib dan aturan yang telah di buat oleh sekolah tersebut seperti wajib memakai seragam,waktu belajar yang telah di tentukan dan materi pelajaran yang sudah di sediakan oleh pihak sekolah tanpa kita punya hak untuk merubahnya.segala sesuatunya sudah di tetapkan oleh pihak sekolah yang bersangkutan.namun,dalam pendidikan non formal kita punya hak penuh untuk memilih dan membuat pelaturan secara bersanma-sama seperti berseragam atau tidak,waktu bisa di sesuaikan dan materi pelajaran serta tata tertib dan ketentuan-ketentuan lain yang telah di sepakati bersama antara peserta didik dan pendidiknya.terkadang pendidik mengikuti kemauan peserta didik seperti menentukan tempat untuk belajar keterampilan dan kondisi peserta didik tersebut kadang kalau kondisinya sedang hujan deras peserta didik tidak hadir cukup mengirimkan sms saja bahwasanya meminta kelonggaran agar waktunya di rubah karena hari ini sedang hujan deras tidak ada aturan yang terlalu mengikat semua di musyawarahkan bersama antara pendidik dan peserta didik. PLS dapat tercapai maksud dan tujuannya serta sasaran yang di targetkannya dengan saling berkordinasi antara pendidik dan peserta didiknya saling berkomunikasi dan tentu saja dengan menjalin hubungan simbiosis mutualisme.PLS adalah ladang menggarap PR surga? mengapa demikian??? mari kita renungkan bersama-sama kita haruslah menjadi manusia WAJIB,apa itu manusia WAJIB? manusia wajib adalah manusia yang di manapun dia berada keberadaanya sangat bermanfaat dan sangat di butuhkan oleh semua makhluk hidup inilah sebaik-baiknya manusia. nah seandainya kita menjadi tenaga pendidikan luar sekolah yang SEBENARNYA tugas kita adalah membuat seseorang yang tidak tahu menjadi tahu, yang tidak terampil di keluarganya menjadi terampil dan membanggakan keluarganya istilahnya "zero to hero" dari dulunya tidak mampu menjadi mandiri berdedikasi sendiri dan wawasannya menjadi terbuka.saya memberikan contoh sederhana :kalau di satu keluarga miskin lalu tulang punggung keluarganya yang mencari penghidupan keluarga satu-satunya malah sakit maka istrinya akan kelabakan karena merasa tidak ada yang mencukupi kebutuhan makan untuk esok hari coba kalau kita rangkul ibu tersebut untuk mengikuti kegiatan pemberdayaan perempuan, di ajarkan ilmu-ilmu bagaimana cara mensiasati agar kebutuhan rumah tangga terkecukupi maka si ibu tersebut setelah mengikuti kegiatan pemberdayaan perempuan ibu tersebut bisa mandiri dan dapat membantu perekonomian keluarga meski suaminya sakit potensinya akan tergali dan akan berkembang dengan bantuan keterampilan dari program pemberdayaan perempuan tersebut..,sekian terima kasih (Dede Kartiwi PGRA 4A)
hpnten pa nmbe di kintuknen nmbe gduh kuota na pa heeee,,..
BalasHapuswassalamm,,.
Assalamu'alaikum wsrohmatullohi wabarokaatuh.
BalasHapusBismillahirrahmaanirrahiim.
pendidikan luar sekolah sangat penting dalam memperdayakan masyarakat , terutama masyarakat miskin dan tertinggal.
pendidikan luar sekolah sangat membantu masyarakat terutama masyarakat yang ingin meningkatkan harkat dan martabatnya.lapisan masyarakat yang dalam kondisi sekarang tidak mampu untuk melepaskan diri dari perangkap kemiskinan dan keterbelakangan.
Pendidikan luar sekolah membantu untuk memberdayakan , sehingga masyarakat mampu dan memandirikan masyarakat yang ingin maju.
mudah-mudahan dengan adanya pendidikan luar sekolah dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat yang tertinggal.
Wassalaamu'alaikum waroatullohi wabarokaatuh.
Nama: pipih sopiah
Assalamu'alaikum wsrohmatullohi wabarokaatuh.
BalasHapusBismillahirrahmaanirrahiim.
pendidikan luar sekolah sangat penting dalam memperdayakan masyarakat , terutama masyarakat miskin dan tertinggal.
pendidikan luar sekolah sangat membantu masyarakat terutama masyarakat yang ingin meningkatkan harkat dan martabatnya.lapisan masyarakat yang dalam kondisi sekarang tidak mampu untuk melepaskan diri dari perangkap kemiskinan dan keterbelakangan.
Pendidikan luar sekolah membantu untuk memberdayakan , sehingga masyarakat mampu dan memandirikan masyarakat yang ingin maju.
mudah-mudahan dengan adanya pendidikan luar sekolah dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat yang tertinggal.
Wassalaamu'alaikum waroatullohi wabarokaatuh.
Nama: pipih sopiah
Bismillah
BalasHapusMenurut saya PLS sangat penting karena PLS dapat membantu dunia pendidikan yang ada dinegara kita, masih banyak masyarakat Indonesia yang belum mengenyam pendidikan disekolah formal terutama dipelosok daerah. Maka dari itu PLS merupakan sarana yang dapat menunjang pendidikan yang lebih tinggi.
Mudah-mudahan dunia Pendidikan diindonesia akan lebih baik lagi, sehingga masyarakat dipelosok daerah mudah mendapati akses pendidikan .Apabila warga negara diIndonesia semuanya terpenuhi kebutuhan Penidikannya, secara otomatis Sumber Daya Manusianya akan meningakat pula. Sehingga perekonomian warga negaranya jadi meningkat dan kemiskinan yang ada dinegara Indonesia dapat dihapuskan dari bumi pertiwi ini. Amin... Ya Robbal Alamin.....
Ida Dewi Purnama
PGRA B smt 4
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusSalam.
BalasHapusSaya fahami PLS ini ketika saya menempuhnya di PT bersama bpk Dr. Betul, apa yang bapak tuangkan tentang PLS dalam artikel ini.
PLS sebagai subtitusi, komplemen, suplemen, jembatan dan wahana bagi warga belajar baik yang tidak menempuh pendidikan sekolah, yang menempuh tapi tidak berlanjut, ataupun yang sudah menempuh pendidikan sekolah namun ingin memasuki dunia kerja. Pemerintah sudah tepat dalam membuat kebijakan dan sudah dimuat dalam Undang-undang dalam menggalakan sekaligus mensosialisasikan penyelanggaraan PLS ini. PLS pun merupakan kesempatan kedua sekaligus wadah bagi masyarakat yang kurang mampu maupun masyarakat yang jauh dari tempat pendidikan atau masyarakat yang tertinggal. Keunggulan dari PLS ini adalah dimana seseorang yang memiliki bakat dan keterampilan dapat tersalurkan melalui program PLS ini. Adapun perbedaan dari PLS dengan pendidikan sekolah mungkin dari tidak terbatasnya umur warga belajar (unlimited of age), segi waktu, tempat dan penyeragaman pakaian. Persamaan antara kedua pendidikan ini yaitu sama-sama warga belajar menempuh pendidikan dalam suatu lembaga kemudian warga belajar mengikuti ujian dan mendapatkan sebuah legalitas yaitu ijazah sebagai tanda bahwa ia sudah menempuh pendidikan. Adapun kurikulum dari PLS disetarakan atau disesuaikan dengan kurikulum pendidikan formal. Masyarakat pun termotivasi untuk melanjutkan pendidikannya melalui program PLS. Inti dari PLS adalah masyarakat dapat merasakan sebuah pendidikan walaupun nonformal akan tetapi ia akan mendapatkan kehidupan yang lebih baik dibandingkan sebelumnya ia tidak berpendidikan.
Dalam sebuah hadits pun tercantum yang artinya "tuntutlah ilmu dari sejak buaian hingga ke liang lahat" maksudnya seseorang yang menempuh pendidikan tidak terbatas sampai kapanpun.
Sekilas pendapat saya tentang artikel PLS ini, semoga bapak Dr. Bisa menerima pendapat saya.
Cukup sekian dan terima kasih.
Wassalam...:)
Intan Lingga Rahayu
PGRA IV A
Kadungora
Assalamu'alaikum
BalasHapusMenurut saya keberhasilan sebuah pendidikan itu tidak hanya di tentukan oleh pendidikan formal saja. Sebab masih ada pendidikan informal atau luar sekolah yang mempengruhinya. Sehingga sudah semestinya harus ada keseimbangan antara pendidikan formal dengan pendidikan informal. Sehingga PLS sangat penting seperti halnya pndidikan Formal
Trimakasih.. wassalam
Siti Sobariah (PGRA B Semester IV)
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusassalamualaikum ,,,,
BalasHapuspendidikan luar sekolah sangat berguna bagi peningkatan kualitas sumber daya manusia, dengan adanya program2 pls semua lapisan masyarakat dapat menimba ilmu baik ilmu pengetahuan ataupun keahlian dengan begitu memberi kesempatan setiap orang untuk mengeksplorasi diri mengembangkan bakat, apalagi dengan adanya paket dan program keaksaraan fungsional yang bermanfaat bagi kehidupan wassam halimah PGRA 4 A
Assalamu'alaikum
BalasHapusDengan adanya pls dapat membantu pendidikan yang ada di indonesia sehingga kebutuhan masyarakat akan pendidikan terpenuhi .dan untuk menambah pengetahuan keterampilan yang kurang atau dapat di peroleh dalam pendidikan seperti kursus dan pelatihan. Pipit PGRA B RA
BalasHapusAssalamu'alaikum
BalasHapusAssalamua’alaikum Wr.Wb
BalasHapusMenurut saya dengan adanya PLS sebagai sarana pendidikan yang membantu masyarakat Indonesia untuk mendapatkan ilmu atau pembelajaran yang kegiatannya berlangsung diluar sistem sekolah formal. Pendidikan itu tidak hanya kita dapatkan dibangku sekolah formal saja tapi juga dalam keluarga, ditengah lingkungan masyarakat. Kalau yang ada dibangku Sekolah itu disebut sekolah formal, pendidikan yang didapatkan dari keluarga adalah sekolah informal sedangkan pendidikan yang berada diingkungan mayarakat atau diluar sekolah disebut dengan sekolah nonformal.
Sebenarnya pendidikan yang kita peroleh dari bantuan maupun tanpa bantuan orang lain, setiap manusia sadar atau tidak, sedikit atau banyak secara alamiah senantiasa melakukan kegiatan belajar disepanjang hayatnya baik secara intensif ataupun tidak intensif. Bagian yang paling esensial ( inti) dari pendidikan adalah belajar. Pendidikan itu membantu seseorang untuk belajar dan yang mengubah atau mengembangkan potensi diri adalah peserta didik itu sendiri. Kegiatan mendidik dan belajar dapatdilakukan oleh siapapun, dimanapun, kapanpun. Karena pendidikan meupakan kebutuhan setiap orang dan PLS merupakan bidang yang bertugas untuk melayani pemenuhan kebutuhan belajar tersebut diluar jalur pendidikan sekolah . Tidak semua masyarakat indonesia tidak dapat mengikuti pelajaran dan pengajaran dibangku sekolah formal disekolah formalpun dan tidak semua pembelajaran yang dibutuhkan oleh masyarakat ada, sehingga keberadaan PlS sangat membantu masyarakat untuk mendapatkan pelajaran dan pengajaran yang berguna bagi kehidupan dan meningkatkan kualitas hidupnya.
Demikian Pak .Terimakasih
Wassalamualaikum Wr. Wb
Euis Yuyum PGRA 4B
Assalamu'alaikum.
BalasHapusPLS sama pentingnya dgn pendidikan sekolah/pendidfikan formal. Pendidikan ini memberi suatu gambaran bahwa tanggungjawab PLS sangat berat dn pendidikan formal. PLSpada dasarnya adalah sgala kegiatan pendidfikn yg berlangsung di luar sistem persekolahan, misalnya di dalam keluarga , di tengah pergaulan, dll
BalasHapusAneng Nur Khaeriyah
PGRA A
Pendidikan luar sekolah sangatlah membantu khususnya bagi orang-orang yang tidak mampu meneruskan sekolah-sekolah formal. Permasalahannya adalah kurang minatnya orang-orang untuk mengikuti PLS. adapun orang yang berminat hanya kaena kepentingan semata. Padahal; PLS baiknya diikuti oleh warga masyarakat agar tercipta dan meningkatnya pendidikan yang merata. Tidak hanya itu PLS tidak wawasan keilmuan saja tapi PLS juga menyertakan keterampilan-keterampilan yang bisa dikembangkan oleh seluruh warga masyarakat sehingga dapat membantu menopang kesejahteraan warga masyarakat.
BalasHapusTerakhir bagimana cara menumbuhkan kesadaran masyarakat pentingnya pendidikan untuk mewujudkan masyarakat yang bertakwa dan beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa mempunyai akhlak mulia, cerdas, sehat, berkemaunan, berperasaan dan mengendalikan diri, dapat berkarya, bermasyarakat, berbudaya dan berkepribadian.
Sekian, terima kasih.
Uum Masnunah (PGRA-B)
assalamualaikum wr.wb
BalasHapusSaat ini, pendidikan luar sekolah adalah bagian penting dari sistem pendidikan yang mempunyai tugas dan peranan yang sama dengan sistem pendidikan lainnya dalam memberikan pelayanan dalam pendidikan yang bersifat non formal kepada masyarakat. Sasaran dari pendidikan luar sekolah yang semakin luas dan menyeluruh tidak hanya sekedar melayani masyarakat yang terpinggirkan (marginal) seperti masyarakat buta aksara, anak putus sekolah, dan para lansia, akan tetapi sasaran pendidikan luar sekolah saat ini sudah menjangkau pada anak-anak usia dini, anak-anak yang bersekolah dalam situasi pembelajaran di rumah atau dapat kita sebut homeschooling, serta masyarakat yang membutuhkan sebuah kecakapan-kecakapan tertentu untuk mendapatkan pengalaman kerja.
sekian&terimakasih
Elma khairunnisa (PGRA 4B)