04.20.00
5
A. Konsep Percaya Diri

1. Percaya Diri.

a. Memahami percaya diri. 

Pemahaman tentang hakekat percaya diri akan lebih jelas jika seseorang melihat langsung berbagai peristiwa yang dialami oleh dirinya sendiri atau orang lain. Rasa percaya diri sering dimaknai dengan rasa kemampuan individu dalam menyeimbangkan struktur kejiwaan yang ada pada diri individu tersebut. Dengan kata lain percaya diri adalah individu mampu mengendalikan gejala emosional seperti takut dan sebagainya sehingga ia berani memposisikan pada hal yang seimbang. Berdasarkan berbagai peristiwa dan pengalaman tersebut bisa kita lihat bahwa gejala-gejala tingkah laku seseorang yang menggambarkan adanya rasa percaya diri atau tidak.

b. Pengertian percaya diri.

Percaya diri berasal dari bahasa Inggris yakni self confidence yang artinya percaya pada kemampuan, kekuatan dan penilaian diri sendir. Jadi dapat dikatakan bahwa penilaian tentang diri sendiri adalah berupa penilaian yang positif. Penilaian positif inilah yang nanti akan menimbulkan sebuah motivasi dalam diri individu untuk lebih mau menghargai dirinya. Pengertian secara sederhana dapat dikatakan sebagai suatu keyakinan seseorang terhadap gejala aspek kelebihan yang dimiliki oleh individu dan keyakinan tersebut membuatnya merasa mampu untuk bisa mencapai berbagai tujuan hidupnya[1].

Adler dalam Rahmat, menyatakan bahwa kebutuhan manusia yang paling penting adalah kebutuhan akan rasa percaya diri dan rasa superioritas. Rasa percaya diri juga dapat diartikan sebagai suatu kepercayaan terhadap diri sendiri yang dimiliki setiap orang dalam kehidupan serta bagaimana orang tersebut memandang dirinya secara utuh dengan mengacu pada konsep dirinya [2].

Menurut Centi dalam Bastaman Hana, konsep diri adalah gagasan seseorang tentang dirinya sendiri, yang memberikan gambaran seseorang mengenai kepada dirinya sendiri. Sullivan dalam Bastaman Hana, mengatakan bahwa ada dua macam konsep diri, konsep diri positif dan konsep diri negatif. Konsep diri yang positif terbentuk karena seseorang secara terus menerus sejak lama menerima umpan balik yang positif berupa pujian dan penghargaan. Sedangkan konsep diri yang negatif dikaitkan dengan umpan balik negatif seperti ejekan dan perendahan [3].

Sedikit berbeda dengan pendapat di atas de Angelis mendefinisikan kepercayaan diri sebagai sesuatu yang harus mampu menyalurkan segala yang kita ketahui dan segala yang kita kerjakan. Dalam pengertian ini rasa percaya diri dapat muncul karena kemampuan dalam melakukan atau mengerjakan sesuatu. Sehingga rasa percaya diri baru muncul setelah seseorang melakukan sesuatu pekerjaan secara mahir dan melakukannya dengan cara memuaskan hatinya. 

Atas dasar pengertian di atas maka seseorang tidak akan pernah menjadi orang yang benar-benar percaya diri, karena rasa percaya diri itu muncul hanya berkaitan dengan keterampilan tertentu yang ia miliki. Oleh sebab itu menurut deAngelis rasa percaya diri yang sejati senantiasa bersumber dari hati nurani, bukan di buat-buat. Rasa percaya diri berawal dari tekad dari diri sendiri untuk melakukan segala yang di inginkan dan di butuhkan dalam hidup seseorang, yang terbina dari keyakinan diri sendiri [4].

Dari beberapa pengertian di atas, penulis mencoba untuk mengungkapkan suatu pengertian percaya diri, yaitu suatu perilaku individu dalam kaitannya atas potensi positif yang dimiliki untuk bersikap yang seimbang dengan struktur emosional yang ada pada diri individu dalam upaya menyelesaikan permasalahan yang dihadapi secara yakin bahwa individu yakin akan kemampuan yang dimiliki untuk menghadapi dan memecahkan suatu permasalahan.

Agama Islam sangat mendorong umatnya untuk memiliki rasa percaya diri yang tinggi. Manusia adalah mahluk ciptaan-Nya yang memiliki derajat paling tinggi karena kelebihan akal yang dimiliki, sehingga sepatutnyalah ia percaya dengan kemampuan yang dimilikinya, sebagaimana firman Allah SWT dalam Surat Al-Imron Ayat 139, sebagai berikut: 

Artinya: Dan janganlah kamu (merasa) lemah dan jangan (pula) bersedih hati, sebab kamu paling tinggi (derajatnya) jika kamu orang beriman. (Q.S. Al-Imron: 139).[5]

Percaya pada diri sendiri merupakan kemauan dan kehendak, menumbuhkan usaha sendiri dengan tidak mengharapkan bantuan orang lain. Untuk mendapatkan suatu kepercayaan pada diri sendiri, seseorang harus melalui sebuah proses terlebih dahulu yaitu proses dalam mempercayai adanya Allah yang di sebut dengan Iman, yaitu kepercayaan yang dimiliki secara dominan oleh setiap orang yang sesuai denga Al-Qur’an dan As-Sunnah. Kedua adalah Takdir yang mengakui buruk dan baik serta sakit dan senang tidaklah terjadi kalau tidak dengan izin Allah. Dengan takdir manusia yakin bahwa Allah senantiasa akan memimpin kepada jalan yang baik, senantiasa akan memberi petunjuk kepada kebenaran.

Dari berbagai definisi di atas secara umum dapat di simpulkan bahwasanya percaya diri adalah sikap percaya dan yakin akan kemampun yang dimiliki, yang dapat membantu seseorang untuk memandang dirinya dengan positif dan realistis sehingga ia mampu bersosialisasi secara baik dengan orang lain. Rasa percaya diri seseorang juga banyak di pengaruhi oleh tingkat kemampuan dan keterampilan yang dimiliki. Orang yang percaya diri selalu yakin pada setiap tindakan yang di lakukannya, merasa bebas untuk melakukan hal-hal yang sesuai dengan keinginannya dan bertanggung jawab atas perbuatannya.

2. Karakteristik Percaya Diri.

Gael Lindenfield menjelaskan bahwa ada dua jenis rasa percaya diri yaitu percaya diri lahir dan percaya diri batin [6].

a. Percaya diri lahir.

Percaya diri lahir adalah percaya diri yang memberi kepada kita perasaan dan anggapan bahwa kita dalam keadaan baik. Jenis percaya diri lahir memungkinkan individu untuk tampil dan berperilaku dengan cara menunjukkan kepada dunia luar bahwa kita yakin akan diri kita. Lebih lanjut Lindenfield mengemukakan empat ciri utama seseorang yang memiliki percaya diri batin yang sehat, ke empat ciri itu adalah:

1) Cinta diri.

Orang yang cinta diri mencintai dan menghargai diri sendiri dan orang lain. Mereka akan berusaha memenuhi kebutuhan secara wajar dan selalu menjaga kesehatan diri. Mereka juga ahli dalam bidang tertentu sehingga kelebihan yang dimiliki bisa dibanggakan, hal ini yang menyebabkan individu tersebut menjadi percaya diri. 

2) Pemahaman diri.

Orang yang percaya diri batin sangat sadar diri. Mereka selalu intropeksi diri agar setiap tindakan yang dilakukan tidak merugikan orang lain.

3) Tujuan yang positif.

Orang yang percaya diri selalu tahu tujuan hidupnya. Ini disebabkan karena mereka punya alasan dan pemikiran yang jelas dari tindakan yang mereka lakukan serta hasil apa yang bisa mereka dapatkan. 

4) Pemikiran yang positif.

Orang yang percaya diri biasanya merupakan teman yang menyenangkan. Salah satu penyebabnya karena mereka terbiasa melihat kehidupan dari sisi yang cerah dan mereka mengharap serta mencari pengalaman dan hasil yang bagus.

b. Percaya diri batin.

Percaya diri batin membuat individu harus bisa memberikan kesan pada dunia luar bahwa ia yakin akan dirinya sendiri (percaya diri lahir), melalui pengembangan keterampilan dalam empat bidang sebagai berikut: 

1) Komunikasi. 

Keterampilan komunikasi menjadi dasar yang baik bagi pembentukan sikap percaya diri. Menghargai pembicaraan orang lain, berani berbicara di depan umum, tahu kapan harus berganti topik pembicaraan, dan mahir dalam berdiskusi adalah bagian dari keterampilan komunikasi yang bisa di lakukan jika individu tersebut memiliki rasa percaya diri.

2) Ketegasan. 

Sikap tegas dalam melakukan suatu tindakan juga di perlukan, agar kita terbiasa untuk menyampaikan aspirasi dan keinginan serta membela hak kita, dan menghindari terbentuknya perilaku agresif dan positif dalam diri. 

3) Penampilan diri.

Seorang individu yang percaya diri selalu memperhatikan penampilan dirinya, baik dari gaya pakaian, aksesoris dan gaya hidupnya tanpa terbatas pada keinginan untuk selalu ingin menyenangkan orang lain. 

4) Pengendalian Perasaan.

Pegendalian perasaan juga di perlukan dalam kehidupan kita sehari-hari, dengan kita mengelola perasaan kita dengan baik akan membentuk suatu kekuatan besar yang pastinya menguntungkan individu tersebut. 

Sedangkan menurut de Angelis dalam bukunya Self Confident menjelaskan bahwasannya kepercayaan diri itu berkenaan dengan tiga hal, yaitu:

1. Tingkah laku, kepercayaan diri untuk mampu bertindak dan melakukan segala sesuatu sendiri. Dengan tiga ciri penting, yaitu: 

a. Keyakinan atas kemauan sendiri untuk melakukan sesuatu.
b. Keyakinan atas kemampuan untuk menindak lanjuti segala prakarsa sendiri secara konsekuen. 
c. Keyakinan atas kemampuan pribadi dalam menanggulangi segala kendala. 

2. Emosi, adalah kepercayaan diri untuk yakin dan mampu menguasai emosi, ada empat ciri penting, yaitu: 

a. Keyakinan terhadap kemampuan untuk mengetahui perasaan diri sendiri. 
b. Keyakinan terhadap kemampuan untuk mengungkapkan perasaan dengan baik. 
c. Keyakinan untuk dapat bersosialisasi dengan baik. 
d. Keyakinan untuk mengetahui manfaat apa yang bisa disumbangkan pada orang lain.

3. Spiritual, kepercayaan diri spiritual merupakan kepercayaan diri yang terpenting, karena tidak mungkin kita dapat mengembangkan kedua jenis kepercayaan diri yang lain jika kepercayaan diri spiritual tidak kita dapatkan. [7]

3. Proses Terbentuknya Rasa Percaya Diri.

Sullivan mengutip perkataan Rahmat, menyatakan bahwa jika kita di terima oleh orang lain, dihormati dan disegani karena keadaan diri kita, kita akan cenderung bersikap menghormati dan menerima diri sendiri, namun jika sebaliknya maka akan rasa untuk menghargai diri sendiri akan sangat kecil sekali. Oleh karena sikap percaya diri akan terbentuk jika kita sudah mempu untuk menghargai diri sendiri. [8]

Proses terbentuknya rasa percaya diri secara garis besar sebagai berikut:

a. Terbentuknya kepribadian yang baik sesuai dengan proses perkembangan yang melahirkan kelebihan-kelebihan tertentu.
b. Pemahaman seseorang terhadap kelebihan-keleibihan yang dimilikinya dan melahirkan keyakinan kuat untuk bisa berbuat segala sesuatu dengan memanfaatkan kelebihan-kelebihannya.
c. Pemahaman dan reaksi positif seseorang terhadap kelemahan-kelemahan yang dimilikinya agar tidak menimbulkan rasa rendah diri atau rasa sulit menyesuaikan diri. 
d. Pengalaman didalam menjalani berbagai aspek kehihdupan denga menggunakan segala kelebihan yang ada pada dirinya.

Kekurangan pada salah satu proses tersebut, kemungkinan besar akan mengakibatkan seseorang mengalami hambatan untuk memperoleh rasa percaya diri. Seseorang yang mempunyai kepercayaan diri dapat bertindak dengan tegas dan tidak ragu-ragu. 

Orang yang punya rasa percaya diri tidak dipandang sebagai suatu pengalaman yang sangat bermanfaat bagi masa depannya, selain itu kepercayaan pada diri sendiri menyebabkan orang yang bersangkutan mempunyai sikap yang optimis, kreatif dan memiliki harga diri.

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa proses terbentuknya rasa percaya diri berasal dari dalam diri sendiri. Kepribadian yang baik yang sesuai dengan proses perkembangannya, pemahaman terhadap kelebihan-kelebihan serta kelemahan-kelemahan yang dimiliki untuk dapat menimbulkan reaksi yang positif dan menggunakan segala kelebihan yang ada dalam diri individu agar menimbulkan rasa percaya diri, karena rasa percaya diri merupakan sumber kekuatan diri kita untuk dapat bergaul dengan lingkungan sosial. 

4. Faktor -Faktor Pembentuk Percaya Diri.

Para ahli berkeyakinan bahwa kepercayaan diri bukanlah diperoleh secara instan, melainkan melalui proses yang berlangsung sejak dini, dalam kehidupan bersama orang tua. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pembentukan kepercayaan diri pada diri seseorang, yaitu: 

a. Pola asuh.

Faktor pola asuh dan interaksi di usia dini, merupakan faktor yang amat mendasar bagi pembentuk rasa percaya diri.[9] Sikap orang tua akan diterima oleh anak sesuai dengan persepsinya pada saat itu. Orang tua yang menunjukan perhatian, penerimaan, cinta dan kasih sayang serta kelekatan emosional yang tulus dengan anak, akan membangkitkan rasa percaya diri pada anak tersebut. Anak akan merasa bahwa dirinya berharga dan bernilai dimata orang tuanya. 

Sehingga meskipun ia melakukan kesalahan, dari sikap orang tua anak melihat bahwa dirinya tetaplah dihargai dan dikasihi. Anak dicintai dan dihargai bukan tergantung pada prestasi atau perbuatan baiknya, namun juga karena eksistensinya. Dikemudian hari anak tersebut akan tumbuh menjadi individu yang mampu menilai positif dirinya dan mempunyai harapan yang realistik terhadap dirinya, seperti orang tuanya meletakkan harapan realistik terhadap dirinya.

b. Sekolah.

Dalam lingkungan sekolah, guru adalah panutan utama bagi siswanya. Perilaku dan kepribadian seorang guru berdampak besar bagi pemahaman gagasan dalam pikiran siswa tentang diri mereka. Salah satu segi dalam pendidikan di sekolah, baik secara tertutup atau terbuka persaingan antar siswa dalam berbagai bidang telah menjadi bagian yang melekat dalam kehidupan akademik mereka. Setiap kompetensi pasti ada pihak yang menjadi pemenang dan pihak yang kalah. Siswa yang kerap menang dalam setiap kompetensi akan mudah mendapatkan kepercayaan diri dan harga diri. 

c. Teman sebaya.

Kelompok teman sebaya adalah lingkungan sosial kedua setelah keluarga. Dimana mereka terbiasa bergaul dan mengungkapkan perasaan dan pikiran mereka pada orang lain. Dalam interaksi sosial yang dilakukan, populer atau tidaknya seseorang individu dalam kelompok teman sebaya tersebut sangat menentukan dalam pembentukan sikap percaya diri.

d. Masyarakat.

Sebagai anggota masyarakat, kita harus berperilaku sesuai dengan norma dan tata nilai yang sudah berlaku. Kelangsungan berlakunya norma tersebut pada generasi penerus disampaikan melalui orang tua, teman sekolah, teman sebaya, sehingga norma tersebut menjadi bagian dari cita-cita individu. Semakin kita mampu memenuhi norma dan diterima oleh masyarakat, semakin lancar harga diri kita berkembang. Disamping itu perlakuan masyarakat pada diri kita juga berpengaruh pada pembentukan harga diri dan rasa percaya diri.

e. Pengalaman.

Setiap individu pasti pernah merasakan pengalaman gagal dan berhasil. Perasaan gagal akan membentuk gambaran diri yang buruk dan sangat merugikan perkembangan harga diri individu. Sedangkan pengalaman keberhasilan tentu menguntungkan perkembangan harga diri yang akan membentuk gambaran diri yang baik sehingga akan timbul rasa percaya diri dalam diri individu. [10]

Berdasarkan beberapa faktor percaya diri diatas, jelas terlihat bahwasanya percaya diri sangat ditentukan oleh lingkungan sosialnya yaitu: orang tua, sekolah, teman sebaya, masyarakat dan pengalaman-pengalaman pribadinya.

5. Memupuk Rasa Percaya Diri.

Menumbuhkan rasa percaya diri yang profesional harus dimulai dari dalam diri individu. Hal ini sangat penting mengingat bahwa hanya individu yang bersangkutan yang dapat mengatasi rasa tidak percaya diri yang sedang dialaminya. 


Ada beberapa cara yang bisa dilakukan jika individu mengalami krisis kepercayaan diri. Hakim mengemukakan sikap-sikap hidup positif yang mutlak harus dimiliki dan dikembangkan oleh mereka yang ingin membangun rasa percaya diri yang kuat, yaitu:

a. Bangkitkan kemauan yang keras. 
b. Membiasakan untuk berani. 
c. Bersikap dan berpikiran positif.
d. Membiasakan diri untuk berinisiatif. 
e. Selalu bersikap mandiri.
f. Belajar dari Pengalaman.
g. Tidak mudah menyerah (tegar).
h. Membangun pendirian yang kuat.
i. Pandai membaca situasi. 
j. Pandai menempatkan diri.
k. Pandai melakukan penyesuaian dan pendekatan pada orang lain. [11]

Sedangkan Lauster memberikan beberapa petunjuk untuk meningkatkan rasa percaya diri, yaitu:
l. Sebagai langkah pertama, carilah sebab-sebab mengapa individu merasa percaya diri.
2. Mengatasi kelemahan, dengan adanya kemauan yang kuat individu akan memandang suatu perbaikan yang kecil sebagai keberhasilan yang sebenarnya. 
3. Mengembangkan bakat dan kemaunya secara optimal. 
4. Merasa bangga dengan keberhasilan yang telah dicapai dalam bidang tertentu.
5. Jangan terpengaruh dengan pendapat orang lain, dengan kita berbuat sesuai dengan keyakinan diri individu akan merasa merdeka dalam berbuat segala sesuatu. 
6. Mengembangkan bakat melalui hobi.
7. Bersikaplah optimis jika kita diharuskan melakukan suatu pekerjaan yang baru kita kenal dan ketahui. 
8. Memilki cita-cita yang realistis dalam hidup agar kemungkinan untuk terpenuhi cukup besar. 
9. Jangan terlalu membandingkan diri dengan orang lain yang menurut kita lebih baik.[12]

Upaya yang dapat dilakukan untuk menumbuhkan rasa percaya diri, seseorang harus terlebih dahulu memahami dirinya sendiri, dengan segala kekurangan dan kelebihan yang dimilkikinya. Sehingga individu tersebut akan selalu berfikiran positif tentang dirinya dan orang lain, yang bisa menimbulkan perasaan saling menghargai antar keduanya.

Dalam keadaan seperti itu akan memungkinkan terciptanya suatu komunikasi yang akrab, sehingga individu yang bersangkutan dapat dengan mudah dan nyaman membuka diri dan mengemukakan pendapatnya pada orang lain.

[1] Hakim, Thursan. Mengatasi Rasa Tidak Percaya Diri. (Jakarta: Puspa Swara, 2002). h. 6.
[2] Rahmad, D.J. Psikologi Komunikasi. (Bandung: Remaja Rosdakarya 1991). h. 3
[3] Bastaman, Hana J.. Integrasi Psikologi Dengan Islam. (Yogyakarta: Pustaka Belajar 1995). h. 123
[4] de Angelis, Barbara. Self Confident: Percaya Diri Sumber Kesuksesan Dan Kemandirian. (Jakarta: Gramedia Pustaka 2000). h. 57-58
[5] Al-Qur’an dan Terjemahnya. (Depag RI, 2006). h. 53
[6] Lindenfield, Gael. Mendidik Anak Agar Percaya Diri. (Jakarta: Arcan 1997). h. 4-7
[7] de Angelis, Barbara. Self Confident: Percaya Diri Sumber Kesuksesan Dan Kemandirian. 
(Jakarta: Gramedia Pustaka, 2000). h. 57-58.
[8] Rahmat, D.J. Psikologi Komunikasi. (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1991).
[9] Sears, D.O. Psikologi Sosial. (Jakarta: Airlangga, 1992). h. 265
[10] Centi. J.P.. Mengapa Rendah Diri. (Yogyakarta: Kanisius. 1993). h. 9-23
[11] Hakim, Thursan. Mengatasi Rasa Tidak Percaya Diri. (Jakarta. Puspa: Swara 2002). h. 170- 180
[12] Lauter, P. Tes Kepribadian. (Jakarta: Gaya Media Pratama 2002). h. 15-16

5 komentar:

  1. Terima kasih pak.. akhirnya aq mendapatkan ilmu ttg percaya diri. Tdinya saya ga prcaya diri pak. ilmu yg bapa sampaikan slalu memptivasi saya

    BalasHapus
  2. Konsep tentang percaya diri ini memang sangat diperlukan termasuk oleh saya..
    Dan sampai saat ini nyatanya sulit untuk menerapkannya terlalu banyak rasa takut dalam diri yang membuat kepercayaan diri itu menjadi kurang dan bahkan tidak ada sama sekali. Setidaknya setelah membaca artikel ini bisa memotivasi saya untuk percaya diri. Terimakasih bapak. .Untuk tulisannya yang begitu bermanfaat. ☺☺☺☺☺

    BalasHapus
  3. berawal dari mencintai diri sendiri dan selalu positiv thingking akan membentuk suatu kepercayaan diri. rasa percaya diri sangat di perlukan dan dibutuhkan dalam menjalani kehidupan ini agar kita mampu memecahkan permasalahan dan menghadapi tantangan dalam rangka mencapai suatu tujuan, tanpa rasa percaya diri tubuh kita ini akan pasif dan cenderung menolak hal yang terjadi dan mencari posisi aman tetapi jika kita mempunyai rasa percaya diri apapun masalah dan tantangan insya alloh akan bisa kita hadapi. terimakasih pa.. atas tulisannya yang memotivasi.

    BalasHapus
  4. Assalamu’alaikum Wr.Wb
    Tak dapat dipungkiri kita semua pasti pernah mengalami rasa tak percaya diri sesekali waktu. Adakalanya agak sulit untuk membangkitkan kembali rasa percaya diri itu sewaktu kita sedang membutuhkan. Lebih dari segalanya, selalu ingatlah bahwa kita memiliki bakat dan kemampuan. Pastikan kita selalu melakukan yang terbaik untuk semua itu dan inilah yang akan jadi batu loncatan terbaik untuk membangun rasa percaya diri yang tak tergoyahkan. “What are you thinking that you are” , maka begitulah diri kita sepenuhnya. Mindset menentukan suatu perilaku karena memang munculnya perilaku tertentu berdasar pada asumsi kondisi pikiran (mindset) itu sendiri.
    Dalam perspektif pendekatan psikoterapi yang berorientasi pada kognitif perilaku, mengasumsikan bahwa suatu perilaku muncul akibat dari generalisasi terhadap situasi, pemikiran otomatis yang muncul, serta dialog internal didalam diri individu. Artinya ketika kita memaknai suatu situasi yang membuat kita merasa ketakutan pada dasarnya munculnya perasaan takut itu adalah akibat dari hasil pemaknaan kekhawatiran yang begitu besar dalam diri kita. Selain itu, dialog diri yang negatif terhadap situasi yang membuat kita takut seperti dialog diri negatif “duh, pasti nanti kena marah lagi dech” “saya gak yakin bisa mencapainya” atau “duh, takut salah ngomong”. Semua dialog internal diri yang negatif akan membuat kita tidak percaya diri bahkan mengalami permasalahan psikologis yang lebih jauh. Nah, inilah kaitannya dengan mindset yaitu “core beliefe” terhadap sesuatu atau situasi tertentu.
    Selain tadi yang Bapak sebutkan diatas, sedikit tambahan beberapa tips sederhana untuk membangun rasa percaya diri, diantaranya :
    1. Perhatikan Postur Tubuh
    2. Bergaulah Dengan Orang-Orang Yang Memiliki Rasa Percaya Diri Dan Berpikiran Positif
    3. Ingat Kembali Saat Anda Merasa Percaya Diri
    4. Latihan
    5. Kenali Diri Sendiri
    6. Jangan Terlalu Keras Pada Diri Sendiri
    7. Jangan Takut Mengambil Resiko (No Risk, No Gain)
    8. Self-affirmation
    Saya pasti bisa !!
    Saya adalah penentu dari hidup saya sendiri. Tidak ada orang yang boleh menentukan hidup saya !
    Saya bisa belajar dari kesalahan ini. Kesalahan ini sungguh menjadi pelajaran yang sangat berharga karena membantu saya memahami tantangan
    Saya bangga pada diri sendiri
    9. Belajar mensyukuri dan menikmati rahmat Tuhan
    Ada pepatah mengatakan yang mengatakan orang yang paling menderita hidupnya adalah orang yang tidak bisa bersyukur pada Tuhan atas apa yang telah diterimanya dalam hidup. Artinya, individu tersebut tidak pernah berusaha melihat segala sesuatu dari kaca mata positif. Bahkan kehidupan yang dijalaninya selama ini pun tidak dilihat sebagai pemberian dari Tuhan.
    A heart full of gratitude it is not just a great virtue alone, but it is also the parent of virtues that exist.

    Demikian Pak..
    Wassalamualaikum Wr.Wb
    “ Most Millionaires get a B or C on Campus. They build wealth not of IQ alone, but Creativity and common sense”

    BalasHapus
  5. ♥ ♠ ♦ ♣ LEGENDAQQ.NET ♥ ♠ ♦ ♣
    Kami Hadirkan Permainan Baru 100% FAIR PLAY Dari Legendaqq.Net. :) 1 ID Untuk 8 Games :
    - Domino99
    - BandarQ
    - Poker
    - AduQ
    - Capsa Susun
    - Bandar Poker
    - Sakong Online
    - Bandar 66

    Nikmati Bonus-Bonus Menarik Yang Bisa Anda Dapatkan Di Situs Kami LegendaQQ.Net. info Situs Resmi, Aman Dan Terpercaya ^^ Keunggulan LegendaQQ.Net :
    - Tingkat Persentase Kemenangan Yang Besar
    - Kartu Anda Akan Lebih Bagus
    - Bonus TurnOver Atau Cashback Di Bagikan Setiap 5 Hari
    - Bonus Referral Dan Extra Refferal Seumur Hidup
    - Minimal Deposit & Withdraw Hanya 20.000,-
    - Tidak Ada Batas Untuk Melakukan Withdraw/Penarikan Dana
    - Pelayanan Yang Ramah Dan Memuaskan
    - Dengan Server Poker-V Yang Besar Beserta Ribuan pemain Di Seluruh Indonesia,
    - LegendaQQ.Net Pasti Selalu Ramai Selama 24 Jam Setiap Harinya.
    - Permainan Menyenangkan Dengan Dilayani Oleh CS cantik, Sopan, Dan Ramah.

    Fasilitas BANK yang di sediakan :
    - BCA
    - Mandiri
    - BNI
    - BRI
    - Danamon
    Tunggu Apa Lagi Guyss..
    Let's Join With Us At LegendaQQ.Net ^^

    Untuk info lebih jelas silahkan hubungi CS kami :
    - BBM : 2AE190C9
    - Facebook : Legendaqq
    Link Alternatif :
    - www.legendaqq(dot)net
    - www.legendaqq(dot)org
    - www.legendapelangi(dot)com
    NB : untuk login android / iphone tidak menggunakan www dan spasi ya boss ^_^

    BalasHapus